Tanjung, metro7.co.id – Acara puncak ritual Aruh Adat Tawas Jaa Dayak Deah Kaong ditandai dengan melarung sesaji ke sungai Jaing di kawasan Desa Kaong, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Sabtu (31/08).

Sebelumnya acara ini digelar selama tiga hari dari tanggal 29 sampai dengan 31 agustus 2024.

Kepala Desa Kaong, Rusdianto menyampaikan Aruh Adat Tawas Jaa adalah ritual membersihkan kampung, tolak balak dan memagari kampung, agar desa terhindar dari penyakit baik lahir maupun batin serta menjadi desa yang aman tentram damai dan sejahtera.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dan dijadikan kalender tahunan oleh pemerintah daerah, karena ini merupakan tradisi leluhur untuk mengisi kegiatan Kampung Budaya pada setiap akhir bulan agustus,”ujar Rusdianto.

Sementara itu, Camat Upau, Agustian, SE, Kp, mengatakan menyambut baik dan mendukung kegiatan ritual yang diselenggarakan karena sarat dengan makna.

“Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi sesama warga di Kecamatan Upau, dan saya berpesan mendekati kontestasi pilkada yang sebentar lagi akan digelar, mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan,”ucapnya.

Dalam sambutannya Pj Bupati Tabalong yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hafiz mengungkapkan bahwa Aruh Adat Tawas Jaa merupakan wujud pelestarian budaya leluhur yang harus dipertahankan dan ditumbuhkembangkan.

“Kegiatan ini patut didukung, karena budaya tradisi menjadi penting sebagai landasan jati diri bangsa, agar tidak tergerus oleh budaya asing yang sifatnya negatif,”katanya.

Diharapkan Pj Bupati, seluruh warga agar menjaga kerukunan dan menjunjung Toleransi untuk menjadi Tabalong yang maju, cerdas dan berbudaya.

Hadir dalam acara tersebut, Asisten pemerintahan dan Kesra, Kabag Ops Polres Tabalong, Perwakilan dari Dinas DPMD, Kepala Dinas Perhubungan, Kejaksaan negeri Tanjung, Dispora, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Upau, danramil mewakili Dandim, Kapolsek, Ketua Adat Kampung Sepuluh, Kepala Desa se kecamatan upau, perwakilan perusahaan serta masyarakat Desa Kaong dan sekitarnya.

Kegiatan diawali dengan Tari Balian naik manau ( naik pohon rotan berduri) dari sanggar seni setempat.