BANJARMASIN, metro7.co.id – Pemprov Kalimantan Selatan memberikan dana hibah sebesar Rp. 350 juta kepada Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, usai melepasliarkan DEFI (Daku Fauna Eksotis Indonesia) bekantan betina di Pulau Curiak di Barito Kuala (2/7/21), mengatakan, pemberian dana hibah itu bertujuan mendukung upaya konservasi bekantan, yang merupakan satwa endemik Kalimantan.

Safrizal mengungkapkan, penambahan dana hibah bisa menyesuaikan kembali tahun berikutnya.

“Tahun ini kita berikan 350 juta. Jadi jika tahun depan dirasa kurang, kita susun kembali, apa saja yang bisa kita kembangkan,” ujarnya ketika ditemui di Bekantan Research Station, Pulau Curiak, Batola.

Adapun Penjabat Gubernur Kalsel melepasliarkan satu ekor bekantan di kawasan Pulau Curiak, yang dikelilingi oleh mangrove rambai. Bekantan yang diberi nama DEFI oleh Pj Ketua TP PKK Kalsel, Safriati Safrizal, yang ikut hadir menyaksikan pelepasliaran Defi, bersama dengan Ketua DPRD Kalsel dan beberapa Pejabat Pemprov Kalsel.

Bekantan yang dilepaskan ke habitat alaminya hari ini menggenapkan jumlah bekantan di Pulau Curiak menjadi 29 ekor.

“Mudah-mudahan penambahannya lebih cepat lagi. Empat tahun ini baru nambah 14 ekor,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki, mengaku sangat senang atas perhatian Pemprov Kalsel.

Dana hibah merupakan bentuk dukungan serius untuk melestarikan satwa endemik Kalimantan.

Terkait bekantan yang dilepasliarkan hari ini, ia menjelaskan kondisinya. Satwa tersebut merupakan korban kecelakaan yang ia evakuasi bersama BKSDA.

“Pada saat kita melakukan evakuasi bersama BKSDA, kita melakukan perawatan intensif. Kita melakukan rehabilitasi di Yayasan Sahabat Bekantan, dengan perawatan kurang dari setahun,” lanjutnya. ***