Lokasi Tambang Emas Ilegal di Kura-kura Sungai Durian Ternyata Sarang Peredaran Narkoba hingga Prostitusi
KOTABARU, metro7.co.id – Fakta mencengangkan pasca operasi kemanusiaan dan penertiban longsor terjadi di area tambang ilegal emas di Gunung Kura kura, Sungai Durian, Kotabaru, Kalsel, yang merenggut nyawa, beberapa waktu lalu.
Kapolres Kotabaru berkata tim terpadu diterjunkan ke lokasi tak hanya menertibkan tambang liar, akan tetapi mengungkap persoalan lain.
Dimana diketahui adanya peredaran narkoba, praktek prostitusi, perjudian, hingga pembunuhan, seperti isu-isu yang puluhan tahun kini beredar.
“Kita dapat membuktikan bahwa yang diisukan itu ternyata benar,” kata Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Siregar saat konferensi pers bersama Bupati Kotabaru, dihelat di Operation Room, Setda, Senin (10/10/22).
Kapolres menambahkan akibat dari pertambangan emas ilegal tersebut juga berimbas pada peredaran senjata api, sajam, terjadi penganiyaan, pembunuhan, serta aksi premanisme.
Selain itu juga terdapat peredaran barang barang bahaya seperti air raksa bahkan sianida, dan obat obat aborsi.
“Kegiatan tambang juga berdampak langsung pada lingkungan yang paling nyata disana kawasan hutan lindung rusak,” ujar Gafur.
Kapolres menambahkan di area pertambangan ada yang memposisikan diri sebagai pekerja dan ada memposisikan sebagai pengepul.
Peredaran narkoba disana diketahui sangat dominan sehingga mempengaruhi pertambangan ilegal itu semakin banyak.
Peredaran narkoba dilokasi tersebut sekitar 3 – 5 Kg dalam satu bulan. Polres telah mengamankan sebanyak 3 orang tersangka, sebagai bos pengepul, narkoba dan pengedar.
Tersangka kata Kapolres berusaha melakukan provokasi agar tambang tersebut tidak ditutup. Polres mengamankan barang bukti narkoba sebanyak 2 ons senilai Rp 1,5 M. Selain itu senjata api, sajam, obat obat terlarang, mesin kompresor, alat isap narkoba.
Bupati Sayed memberikan apresiasi atas penertiban yang dilakukan tim terpadu.
Bupati menyatakan tidak ada lagi aktivitas pertambangan ilegal di area tersebut.
“Kalau ada lagi yang melakukan penambangan ilegal, maka tidak ada lagi toleransi,” kata Sayed Jafar.
Terkait warga Kotabaru yang kena imbas dari pertambangan ilegal dan kehilangan mata pencaharian maka pemerintah kata Bupati akan mencarikan solusi. ***