TANJUNG, metro7.co.id – Rehabilitasi lahan paska tambang, kerap menjadi momok yang dipersoalkan.

Tak henti disitu, kemanfaatan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar, seturut isu yang mafhum terdengar mengiringinya.

Upaya mengelola persoalan tersebut, perlu proses jangka panjang. Pengetahuan tentang perkembangan metode rehabilitasi yang berlangsung, untuk memaksimalkan percepatan rehabilitasi di area tambang tersebut.

Dalam sambutannya, saat membuka seminar kemitraan lingkungan, Kamis (17/11) di Gedung Informasi, Tanjung, dilaksanakan Mine Rehabilitation & Reclamation Departement PT Adaro Indonesia, dibawah QHSE Division Head, Direktur Operasional Adaro, Wahyu Sulistyo mengatakan, sebelum pandemi, kegiatan semacam ini, rutin diselenggarakan.

“Pada saat pandemi pun, kita melaksanakan secara offline, saat ini dengan seminar tatap muka, kita berharap peserta bisa lebih mendapat suasana yang berbeda, sekaligus memaksimalkan materi yang disampaikan,” kata Wahyu.

Seminar kemitraan lingkungan yang diikuti para mitra kerja dengan beragam latar pekerjaan tersebut, terang Wahyu, juga tidak ada salahnya. Sementara dari sisi Adaro, bisa mendapat contoh terbaik reklamasi yang berlangsung di Kalsel.

“Pasalnya, banyak perusahaan tambang di Kalsel, yang tentu melaksanakan reklamasi dengan beragam tantangannya. Gambaran tersebut, bisa menjadi masukan berharga,” ujarnya.

Wahyu lantas menegaskan, melalui kegiatan ini pula, peserta bisa berdiskusi secara intensif untuk perbaikan lahan, sekaligus menemukan solusi terbaik. Selain itu, juga ada aspek sosial yang tak kalah pentingnya, sebagai salah satu materi yang disampaikan.

Mine Rehabilitation and Reclamation Departement Head Adaro, Bayu Nasution yang menjadi penggagas acara mengungkapkan, seminar kemitraan lingkungan ini, merupakan satu jawaban terkait besarnya tantangan melakukan penanaman di lahan tambang.

“Harapan kita, tentu saja penanaman yang berlangsung bisa bertahan hingga paska tambang. Melalui seminar ini, bisa jadi ada solusi teranyar yang kita temukan,” kata Bayu.

Selain itu, Bayu menerangkan, para narasumber yang berkompeten dibidang rehabilitasi lahan dan sosial yang hadir, akan melakukan kunjungan lapangan pada Jumat besok, untuk melihat secara langsung bagaimana upaya rehabilitasi lahan serta pendampingan sosial yang dilakukan Adaro.

“Kita berharap, mendapat masukan untuk penyempurnaan upaya kita yang sudah berlangsung selama ini,” tutup Bayu.