Mantap, Lewat CSR PT Pelsart Masyarakat Sungai Durian Dilatih Budidaya Maggot
KOTABARU, metro7.co.id – Permasalahan sampah di Bumi Saijaan menarik perhatian PT Pelsart Tambang Kencana ( PTK).
Untuk mengurangi dan menanggulangi masalah sampah di tengah masyarakat sejak dini, melalui divisi CSR, melaksanakan pelatihan budidaya Maggot yang bertempat di gedung Serbaguna Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian, Kotabaru, Jum’at (22/11/2024)
Kegiatan ini dihadiri Camat Sungai Durian Raden Rahmat Mada Wirakusuma, Manager CSR PT. Pelsart Tambang Kencana Septanto dan pemateri dari Joglo Larva Center Jati Asih, Bekasi, Mulyanto Dihajo.
Pelatihan dilaksanakan dari 22 sampai 24 November 2014, dengan peserta mengikuti terdiri dari perwakilan warga masyarakat Buluh Kuning, Gendang Timburu, Desa Batuah dan Desa Sengayam, serta pelaku usaha budidaya perikanan peternakan dan UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang berada di Kecamatan Sungai Durian dan Pamukan Barat.
Manager CSR PT. PTK, Septamto menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PTK dalam menanggulangi masalah lingkungan terutama permasalahan sampah rumah tangga atau sampah domistik.
“Selain bisa menekan biaya Maggot juga bisa menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” ujar Septamto.
Camat Sungai Durian Raden Rahmat Mada mengatakan saat ini sampah sudah menjadi masalah di Kecamatan Sungai Durian.
“Yang jadi masalah utama saat ini karena tidak adanya tempat pembuangan akhir, sehingga umumnya masyarakat membuang sampah cendrung ke sungai atau di lahan-lahan kosong milik warga,” kata Raden.
Menurutnya kendala yang dihadapi saat ini untuk masalah sampah di wilayahnya karena susahnya mendapatkan lahan yang luas untuk TPA itu sendiri, disebabkan sebagian besar lahan di wilayahnya masuk kawasan hutan.
“Jadi untuk pengadaannya butuh proses dan biaya yang cukup besar,” ujarnya
Sementara Sekretaris Kecamatan Pamukan Bara, Syaifullah berharap untuk wilayah Kecamatan Pamukan Barat dengan adanya sosialisasi budidaya Maggot ini bisa menanggulangi masalah sampah domistik di wilayahnya.
Mulyanto Dihajo memberikan materi terkait menanggulangi masalah sampah Maggot yang juga bernilai ekonomis.
Karena beber dia selain bisa dijadikan pakan ternak, limbah dan kotoran Maggot bisa dijadikan pupuk dalam bentuk kompos.
“Selain itu juga maggot bisa diolah menjadi makanan ringan setelah diproses dengan cara di oven, selain itu juga bisa dijadikan bahan kosmetik,” katanya. ***