Barabai — Esensi penghargaan Adipura tidak semata-mata sebagai bentuk simbol atau piala, namun bagaimana Adipura dapat dijadikan sebagai motivasi untuk terus membudayakan perilaku bersih.
Plt Sekda Hulu Sungai Tengah (HST), Rifani Aini, mengatakan Adipura adalah media untuk menumbuhkan kesadaran bersama sehingga dapat mempertahankan Kabupaten HST  sebagai kota bersih dan bebas dari sampah yang diekspresikan dalam tindakan nyata dan perilaku sehari-hari. Dirinya sangat yakin, apabila budaya hidup bersih dapat diwujudkan bukan tidak mungkin Bumi Murakata kembali memperoleh Adipura. 
“Satu hal yang harus tetap kita ingat, bersih akan terwujud jika telah menjadi tanggung jawab dan benar-benar menjadi kebutuhan kita bersama. Ketika hal ini sudah tercipta, saya yakin hasilnya akan kita tuai di kemudian hari,” katanya saat menghadiri Ekspose Pendahuluan Rencana Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten HST di Aula Kantor BPLH, Senin (16/9) tadi.
Sementara itu Sekretaris BPLH, M Yani mengungkapkan maksud dari diadakannya ekspose masterplan persampahan tersebut salah satunya adalah untuk mereduksi volume sampah yang dihasilkan sehingga beban pengelolaan oleh masyarakat dan pemerintah menjadi terkendali. “Masterplan ini akan menjadi acuan dalam melakukan perencanaan, penataan, pengendalian dan pengawasan di bidang persampahan,” katanya.
Terpisah, Kabid Kebersihan BPLH HST, Sahid, saat ditemui di kantornya mengatakan, saat ini pihaknya mengelola 134 kubik sampah perhari dan dari volumenya meningkat 5 persen setiap harinya. Sedangkan sampah terangkut sekitar 80 persen.
Dijelaskannya, berdasarkan luas TPA di Desa Telang Kecamatan Batang Alai Utara diperkirakan masih bisa menampung sekitar 4 tahun lagi. Kapasitas penampungannya 34.500 meter persegi dengan tinggi tumpukan  sekitar 8 meter dan tinggi setelah konsolidasi 5,5 meter dengan pemadatan 3,5 dan reduksi 5 persen
“Untuk solusi ke depannya, yaitu dengan pengelolaan tempat sampah terpadu (TPST), antara lain dengan pengurangan sampah, daur ulang dan pemakaian ulang sampah,” katanya.
Menurutnya, penambahan armada angkutan sampah, kontainer dan pengembangan bank sampah di sekolah-sekolah juga menjadi upaya untuk mengatasi kondisi persampahan di HST.
Bupati HST H Harun Nurasid menyatakan, program tersebut sesegera mungkin dilaksanakan termasuk dukungan anggarannya pada APBD perubahan.
“Untuk pengelolaan sampah tentunya peningkatan kesejahteraan petugas kebesihan lewat program kebun di kawasan TPA serta pengembangan bank sampah individu petugas kebersihan akan ditingkatkan, sehingga kita dapat segera mewujudkan Barabai Green City,” kata Harun. AdvHumHST