Hulu Sungai Tengah– Ditengah Maraknya kasus Money Politic (Politik Uang) yang beredar di masyarakat menjelang Pemilukada 2015,masyarakat di HST justru menolak dengan tegas. Mereka berdalih politik uang hanya akan merendahkan martabat dan harga diri.
Penolakan terhadap politik uang ini tidak lain dikarenakan masyarakat mengharapkan calon pemimpinnya nanti benar-benar orang yang jujur dan bersih.
Seperti halnya yang diucapkan oleh Muslimin warga Kecamatan Batu Benawa kepada Metro7 di sela-sela acara Handil (tahlil) disalah satu rumah warga, Jum’at (9/10).
Ia berpendapat bahwa dirinya dengan tegas menolak adanya politik uang dan mengharapkan calon pemimpin yang terbukti jujur.
“Kami tidak setuju dengan politik uang, kami lebih setuju memilih calon yang benar-benar tulus dan jujur. Supaya nanti kedepannya lancar dalam menjadi pemimpin,” katanya.
Selain itu ia berharap kepada aparat yang berwenang (Bawaslu) nantinya agar dapat menindak tegas apabila ada Pasangan Calon yang kedapatan melakukan praktik politik uang karena ia memandang pilkada adalah proses demokrasi yang sangat penting untuk mendapatkan pemimpin yang dapat memperjuangkan kesejahteraan rakyat serta memperjuangkan kepentingan rakyat.
Berkaitan dengan itu, hal yang sama diungkapkan masyarakat HST lainnya menanggapi politik uang yang kian marak beredar di masyarakat.
Menurut warga Barabai yang tidak ingin disebutkan namanya ini dia menjelaskan politik uang hanya akan merendahkan harga dirinya dan tidak akan membawa berkah bagi orang-orang yang menerimanya.
“Politik uang bisa merendahkan harga diri kami, kami tidak setuju!,” jelasnya.
Diakhir wawancara ia berpesan agar masyarakat  HST  tidak tergiur dengan politik uang dari pasangan calon dan agar lebih mementingkan kualitas calon yang akan dipilihnya.
“Semoga masyarakat kami lainnya tidak terkena rayuan politik uang. Lebih baik sekarang mempelajari calon kepala daerah kita yang benar-benar berkualitas dan dipercaya,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Arbainah, ia mengungkapkan apabila ada pasangan calon yang melakukan poltik uang kepada dirinya, menurutnya ia akan menerima uang tersebut tetapi untuk memilih pasangan calon yang dipilihnya nanti, ia akan tetap memilih pasangan calon yang sudah menjadi pilihannya.
“Bila ada pasangan nang mambarii duit minta coblosakan tatap akan kami terima itu rezeki, tapi kaina belum tantu kami mamilihnya. Karena kami sudah baisi pasangan calon saorang,” jelas wanita yang sering menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa banjar itu.(Metro7/sal)