Memaknai hari Ibu Untuk Sosok Yang Sangat Mulia
BANJARMASIN, metro7.co.id – Ibu adalah sosok manusia mulia yang telah melahirkan semua umat manusia. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah Indonesia (DPW SALIMAH) Kalsel, Hj. Dahliani, S.P. mengatakan, Perempuan begitu mulia dalam Islam. Karena Perempuan itu merupakan Madrasyatul ‘Ula bagi generasi-generasi yang dihasilkannya. Dikatakan, Perempuan tentu saja memiliki peran yang lebih besar dalam membentuk generasi, sehingga harus disiapkan, Selasa (22/12/2020).
“Karena kemuliaan Perempuan yang besar itu, maka tentu saja harus menyiapkan perempuan-perempuan tersebut. Sehingga sejak dini hingga dewasa, para Perempuan itu harus dididik dan dipahamkan, bahwa peran mereka sangat penting dalam membentuk peradaban Bangsa,” kata Dahliani.
Memaknai Hari Ibu, Dahliani mengingatkan, agar Perempuan meningkatkan kualitas diri, pengetahuan dan keterampilannya.
“Terkait Hari Ibu, jadi memaknai hal itu, Hari Ibu ini dimaknai dengan Ibu senantiasa meningkatkan kualitas dirinya, pengetahuannya dan meningkatkan keterampilannya agar mampu membangun ketahanan keluarga. Juga mampu mendidik anak-anaknya, sehingga menghasilkan Generasi Yang Gemilang,” ujarnya.
Sedangkan Sekretaris Bank Sampah Kenanga, Komplek Mahligai Rt. 12 Rw. 02 Kelurahan Sungai Jingah, Fatmawaty, dalam momentum Hari Ibu menyatakan, perempuan harus tangguh dan harus hebat. Di Bank Sampah yang dia kelola, sebagian besar nasabahnya Ibu-ibu yang merasakan kegunaan sampah. Yang mana uang dari sampah, dipergunakan untuk keperluan rumah tangga mereka. Pihaknya berharap, di Hari Ibu tahun ini, Ibu sebagai seorang Ibu dan seorang Perempuan, lebih tangguh.
“Di situlah para Ibu merasakan betapa bergunanya sampah yang mereka berikan kepada Bank Sampah. Ditabung, kemudian duit tabungannya bisa dihasilkan untuk keperluan rumah tangga mereka. Bahkan sampai bisa membayar rekening listrik, PDAM, juga bisa digunakan untuk membayar kegiatan-kegiatan lain untuk anak-anak sekolah mereka, keperluan mereka. Kami ingin Hari Ibu ini, Ibunya sebagai Ibu, sebagai Perempuan, lebih tangguh,” pungkas Fatmawaty.
Ibu sebagai seorang Ibu dan juga sebagai seorang Perempuan, kiprahnya di dalam dan di luar rumah, menjadi salah satu teladan bagi anak-anak dan lingkungannya.****