Memori Hanafi Ali, Tentang Selembar Kartu Yang Menjamin Tiga Kali Operasi Sesar Istrinya
BARABAI, metro7.co.id – Kelahiran sang buah hati yang telah berada di dalam kandungan selama kurang lebih 9 adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu.
Bagi Hanafi Ali, dirinya harus tiga kali menanti kehadiran anaknya di Rumah Sakit saat sang istri tidak dapat melahirkan melalui prosedur kelahiran normal.
Pria 49 tahun ini menceritakan pengalamannya sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Yang paling berkesan dan tidak akan saya lupakan adalah tiga kali istri saya harus operasi untuk melahirkan, semuanya full di jamin BPJS Kesehatan,” ujar Hanafi, Rabu (24/7).
Pria asal Desa Alat, Kecamatan Hantakan ini menuturkan, tiga dari lima anaknya harus lahir melalui prosedur bedah sesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri, Barabai.
“Saya ingat betul ketika istri saya mau lahiran anak yang ketiga, jam setengah empat subuh kontraksi dan langsung dibawa pakai motor ke Rumah Sakit,” kisah Hanafi sembari mengingat memori 8 tahun lalu itu.
Ia yang sehari-hari berkesibukan mengurus kebun miliknya menyatakan, baginya Program JKN sangat membantu keluarganya.
“Istri saya memiliki riwayat darah tinggi, jadi untuk lahiran bahkan sampai harus operasi, kalau yang dua lainnya bisa dibantu di Puskesmas. Saat istri saya melahirkan di Puskesmas Hantakan juga semuanya terjamin oleh BPJS Kesehatan. Jadi dua kali melahirkan di Puskesmas dan yang ketiga kali di Rumah Sakit, semuanya pokoknya dijamin oleh JKN. Tidak terbayang kalau kami tidak dijamin, biayanya pasti sangat mahal,” sambung Hanafi.
Hanafi dan keluarga merupakan peserta yang terdaftar pada segmen kepesertaan yang menjadi tanggungan dari Pemkab HST.
“Kami sekeluarga langsung mendapatkan BPJS Kesehatan ini dari Pembakal (Kepala Desa -red), kami juga tidak pernah merasa mendaftarkan diri tetapi mungkin sudah langsung didaftarkan dari perangkat desa,” terangnya.
Pria lima anak ini melanjutkan, keluarganya juga kerap memanfaatkan pelayanan kesehatan lain menggunakan BPJS Kesehatan yang mereka miliki.
“Kami juga sering periksa ke Puskesmas, anak saya juga pernah pakai BPJS Kesehatan nya di RS karena panas tinggi. Selain itu, istri saya juga rutin periksa gangguan pada matanya, dan alhamdulillah semua itu dijamin,” tutur Hanafi.
Dirinya berharap, keberlangsungan Program JKN untuk dapat terus bertahan dan terus menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia.
“Tentu tidak ingin program ini berhenti, inginnya terus berlanjut dan menjamin kesehatan semua masyarakat Indonesia karena sangat bermanfaat dan membantu terutama seperti saya yang berkali-kali merasakan manfaatnya, dan nyata dijaminnya,” tutup Hanafi.