Nurul Terus Pegang Foto Sang Ayah
Banjarmasin – Nurul Huda (17) terus meronta menangis sambil memegangi sebuah bingkai foto yang hangus terbakar, usai musibah kebakaran di Jalan Tembus Mantuil Gang Hariti RT.16 Banjarmasin Selatan, Jum’at (11/10) siang sekitar pukul 11.45 WITA.
Siswi kelas 3 SMK Swadaya Banjarmasin ini terus disuruh beristiqfar oleh sang ibu Latifah (48), karena menangis sambil memandangi foto jadul sang ayah Briptu Sumiar (alm) yang sudah separo hangus dan basah tersiram air. “Ulun sedih, karena semua foto sidin habis apalagi kadida yang kawa diselamatkan,” ujar anak mantan petugas Polsek Banjarmasin Selatan ini.
Kebakaran dikawasan padat penduduk ini, diduga pertama kali berasal dari rumah Harun (35) dibagian dapur yang saat terjadi kebakaran sedang kosong. “Asal api di dapur, padahal yang ampun rumah kadida karena begawi meanu udang,” jelas Rina (24) salah satu warga yang rumahnya disebelah lokasi kebakaran.
Menurut Rina, terjadinya kebakaran baru diketahui ada beberapa orang anak yang diseberang sungai Martapura berteriak-teriak ada asap tebal. “Kanakan diseberang bekuciakan ada api, jadi ulun langsung panik dan menyelamatkan barang-barang yang kawa diangkut,” paparnya.
Padatnya kawasan serta kencangnya angin, sempat membuat petugas Pemadam Kebakaran gabungan Kota Banjarmasin sulit memadamkan walaupun dibelakang lokasi kebakaran terdapat Sungai Martapura, namun api bisa dikuasai hampir 30 menit yang ternyata menghanguskan 10 buah rumah yang dihuni 10 Kepala Keluarga (KK) dengan 39 jiwa.
Kapolsek Banjarmasin Selatan AKP Didik Subiyakto ketika dikonfirmasi mengenai musibah kebakaran ini membenarkan dan langsung diselidiki untuk asal muasal api. “Untuk TKP sudah kami Police Line, dan untuk asal api masih dalam penyelidikan,” ujar Didik.(metro7/sah)
Siswi kelas 3 SMK Swadaya Banjarmasin ini terus disuruh beristiqfar oleh sang ibu Latifah (48), karena menangis sambil memandangi foto jadul sang ayah Briptu Sumiar (alm) yang sudah separo hangus dan basah tersiram air. “Ulun sedih, karena semua foto sidin habis apalagi kadida yang kawa diselamatkan,” ujar anak mantan petugas Polsek Banjarmasin Selatan ini.
Kebakaran dikawasan padat penduduk ini, diduga pertama kali berasal dari rumah Harun (35) dibagian dapur yang saat terjadi kebakaran sedang kosong. “Asal api di dapur, padahal yang ampun rumah kadida karena begawi meanu udang,” jelas Rina (24) salah satu warga yang rumahnya disebelah lokasi kebakaran.
Menurut Rina, terjadinya kebakaran baru diketahui ada beberapa orang anak yang diseberang sungai Martapura berteriak-teriak ada asap tebal. “Kanakan diseberang bekuciakan ada api, jadi ulun langsung panik dan menyelamatkan barang-barang yang kawa diangkut,” paparnya.
Padatnya kawasan serta kencangnya angin, sempat membuat petugas Pemadam Kebakaran gabungan Kota Banjarmasin sulit memadamkan walaupun dibelakang lokasi kebakaran terdapat Sungai Martapura, namun api bisa dikuasai hampir 30 menit yang ternyata menghanguskan 10 buah rumah yang dihuni 10 Kepala Keluarga (KK) dengan 39 jiwa.
Kapolsek Banjarmasin Selatan AKP Didik Subiyakto ketika dikonfirmasi mengenai musibah kebakaran ini membenarkan dan langsung diselidiki untuk asal muasal api. “Untuk TKP sudah kami Police Line, dan untuk asal api masih dalam penyelidikan,” ujar Didik.(metro7/sah)
Tinggalkan Balasan