BANJARMASIN, metro7.co.id – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, puncak peringatan Hari Jadi (Harjad) Provinsi Kalsel ke-74 begitu sangat spesial.

Ribuan mata tertuju ke panggung utama saat videotron itu menampilkan Opening Prosesi Special Entering Walkin Paman Birin.

Opening Prosesi Special Entering Walkin Paman Birin ini menceritakan rangkaian kegiatan turun ke desa (turdes) yang selalu dilakukan dengan menggunakan trail untuk menjangkau dan menyapa langsung warga Banua di Kalsel.

Turdes yang memiliki manfaat untuk menyerap aspirasi warga Banua ini sangat efektif sebagai upaya pemerataan pembangunan.

Tidak lama kemudian, videotron di panggung utama itu terbelah menjadi dua bagian dan di tengah-tengah sanalah Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin dan Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah beriringan naik ke panggung dengan sepeda motor trailnya.

Paman Birin yang masih menyalakan trailnya pun disambut takjub lalu gemuruh tepuk tangan terdengar begitu kencang dari semua yang hadir dalam puncak Harjad ke-74 Provinsi Kalsel.

Sesaat kemudian, para seniman yang memakai kostum pejuang kerajaan Banjar terlebih dahulu sudah berjejer menyambut kedatangan Paman Birin dan Acil Odah dengan sebutan Raja dan Ratu.

Tampak Paman Birin perform menjadi Raja dengan kata-katanya yang berkobar-kobar layaknya Raja Banjar pertama Pangeran Antasari.

“Haram manyarah wajah sampai kaputing,” begitu Paman Birin menirukan kalimat Pangeran Antasari yang terkenal itu di bekas kantor gubernur yang kini jadi tugu Nol Kilometer itu, Rabu (14/8) pagi.

Dalam Special Entering Walkin itu, Paman Birin berpesan kepada seluruh masyarakat Kalsel untuk terus berjuang tampa kenal lelah layaknya perjuangan Pangeran Antasari saat mengusir para penjajah.

“Dalas hangit, dalas balangsar dada,” ucapnya lagi.

Seusai perform itu, para ‘pengawal kerajaan’ itu mempersilahkan Paman Birin dan Acil Odah untuk duduk di kursi yang telah disediakan, dilanjutkan dengan tarian klosal dari Sanggar Tari Taman Budaya.