BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar membuka secara resemi Expose Hasil Kajian Pengembangan Ekonomi Kalimantan Selatan yang diadakan oleh Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel, di Gedung KH Idham Chalid kompleks Perkantoran Gubernur Kalsel Banjarbaru, Senin (5/8) pagi.

Pada kegiatan tersebut, Gubernur Sahbirin Noor memberikan apresiasi kepada perwakilan BPKP Kalsel atas komitmennya dalam melakukan pengawasan penguatan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Menurutnya, ekpose hasil kajian dari BPKP Kalsel itu dapat menjadi panduan bagi pemerintah Provinsi Kalsel dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk pengembangan ekonomi di daerah.

“Dengan adanya kajian ini, kita memiliki landasan yang kuat untuk mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat sasaran dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi di masa depan,” ungkapnya.

Menurutnya, struktur ekonomi Kalimantan Selatan memang masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada sektor pertambangan dengan kontribusi pada PDRB sebesar 32,02 persen. Ketergantungan yang tinggi pada sektor pertambangan tersebut membawa potensi risiko yang tidak bisa diabaikan.

“Maka dari itu, kita menghadapi ancaman fluktuasi harga komoditas di pasar global. ketika harga komoditas tambang turun, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap perekonomian daerah kita. Lalu, tentu ada isu keberlanjutan lingkungan hidup yang juga perlu kita perhatikan dengan serius,” paparnya.

Gubernur Sahbirin Noor berharap, hasil kajian tersebut dapat menjadi salah satu acuan dan panduan utama bagi semua dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat dan relevan untuk memajukan perekonomian Kalsel.

Baginya, dengan menggunakan LHP dan hasil kajian ini sebagai landasan, pihaknya akan mampu merancang strategi yang lebih terarah dan efektif dalam upaya diversifikasi ekonomi. Hal ini akan membantu seluruh pihak dalam mengoptimalkan potensi sektor-sektor lain, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak yang hadir dalam acara ini. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif. Setiap pemikiran, ide, dan masukan dari saudara-saudara sekalian sangat berharga dalam memperkaya perspektif kita dan mempertajam strategi yang sudah, sedang, dan akan kita implementasikan,” bebernya.

Sementara, Kepala Perwakilan BPKP Kalsel Ayi Riyanto memaparkan beberapa isu strategis terkait hasil kajian pengembangan ekonomi di Provinsi Kalsel Tahun 2024.

Dalam paparannya, Ayi menyampaikan beberapa penguatan sektor prioritas untuk akselarasi pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Selatan, salah satunya adalah penguatan pariwisata, pertanian dan sektor lainnya. “Kita berharap sektor pertanian ini misalnya, benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.

Pada kegiatan ekspose ini diikuti oleh Inspektorat Kalsel, Biro Perekonomian Kalsel, Perwakilan BPK Kalsel, Kepala BPS Kalsel, Perwakilan BI, DPKP, Bappeda Kalsel, BPSPTPH, Bank Kalsel dan lainnya.