Paringin — Direktur PDAM Balangan Sundoyo mengatakan,  PDAM telah miliki lima instalasi pengolahan air (IPA) di lima kota kecamatan  (IKK). Hal itu tentu berpengaruh terhadap pendistribusian air kepada warga pelanggan di Kabupaten Balangan.
“Kita memiliki 5 instalasi di lima ibu kota kecamatan dari 8 kecamatan yang ada di Balangan. Adalah IKK Awayan, IKK Lampihong, IKK Juai, IKK Halong, dan IKK Batu Mandi,” ujar dalam perbincangan dengan Metro7 di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dikatakannya, pada tahun 2008 lalu jumlah keseluruhan kapasitas produksi yang terpasang sebesar 78 L perdetik. Pada tahun 2009 ditingkatkan lagi dengan adanya penambahan 50 L perdetik di IPA II Paringin, ujarnya.
Selanjutnya kata Sundoyo adalah 20 liter detik di IKK Juai, dan 20 liter detik di IKK Lampihong. IPA (Instalasi Pengolahan Air ) Paringin II bertempat di Desa Lok Bajut Gunung Pandau Kecamatan Paringin berkapasitas 50 liter perdetik.
“Jumlah kapasitas produksi terpasang menjadi 168 L perdetik  dan jumlah pelanggan yang terlayani hingga pada akhir tahun 2008 berjumlah 4.665 sambungan rumah. Dengan penambahan pelanggan sebesar 17.69 persen dalam 5 tahun terakhir,” ucapnya.
Disissi lain lanjut Sundoyo, perluasan cakupan pelayanan atau bertambahnya warga masyarakat sebagai pelanggan merupakan program yang ditargetkan setiap tahun. Sesuai peran perusahaan untuk melayani dan memenuhi persyaratan kesehatan air bersih terhadap penduduk.
“Sesuai data yang ada pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu sebanyak 5.952 sambungan rumah (SR). Terdapat kenaikan jumlah pelanggan sekitar 13,8 persen dibanding 2009 lalu. Sementara, cakupan pelayanan berdasarkan jumlah penduduk atau jiwa sebesar 43, 5 persen,” ucapnya.
Ia jelaskan, PDAM Balangan sekarang mempunyai pelanggan sebanyak 44.640 penduduk dari 102. 702 jumlah penduduk diwilayah kabupaten Balangan atau 43,5 persen. Sementara jumlah yang terlayani saat itu tercatat 44.640 penduduk dari 102.702 jumlah penduduk diwilayah kabupaten Balangan atau 43,5 persen, ujarnya lagi.
“Sekarang daya listrik yang kurang masih menjadi kendala untuk dalam memenuhi kebutuhan penambahan kapasitas dan jaringan perpipaan. Terbatasnya daya listrik dari PLN menyebabkan terkendalnya perluasan pelayanan kepada pelanggan serta masih banyaknya masyarakat khususnya di daerah terpencil yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari,” tambah Sundoyo. (Mero7/Sri)