PDAM Tabalong Ekspos Rencana Pengembangan SPAM
TANJUNG, metro7.co.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabalong merencanakan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum guna meningkatkan cakupan layanan, selama ini sampai dengan tahun 2020 cakupan layanan PDAM hanya sekitar 42,28 persen.
Ekspose yang dilaksanakan, Rabu (21/04/2014) di Aula Tanjung Puri Lantai II, Kantor Setda Tabalong, Jalan Pangeran Antasari yang dihadiri Wakil Bupati Tabalong, H Mawardi, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembagunan, H Yuhani, SKPD terkait, dan pihak Perusahaan PT.Adaro Indonesia.
Direktur PDAM Tabalong, Abdul Bahid pada ekspos tersebut mengatakan keterbatasan jaringan instalasi jaringan pipa untuk distribusi air bersih termasuk juga sarana pendukung lainnya seperti mesin pompa yang tua, begitu pula kondisi WTP sehingga produksi tidak optimal sebagaimana yang diharapkan.
Kami, beserta jajaran terus berupaya untuk mencapai target sebagaimana rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020 – 2024 dan SDGs tahun 2030, yang mana pada tahun 2020 cakupan layanan PDAM hanya mencapai 42,28 persen dengan laju pertumbuhan pertambahan pelanggan tidak mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk.
Oleh karena itu untuk mengimbangi laju pertumbuhan pelanggan ada 5 hal yang menjadi skala prioritas yang harus diselesaikan sesuai dengan rencana bisnis tahun 2020 – 2024.
“Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2924, meliputi akses air minum layak 100 persen, akses air minum aman 15% dan akses perpipaan 10 juta sambungan rumah dengan target SDGs tahun 2030 juga mencapai 100 persen akses air minum aman, kemudian baseline IPA PDAM Tabalong 2020 dari 12 Kecamatan cakupan layanan mencapai 42,28 persen, kapasitas terpasang 660 liter per detik dan kapasitas terpakai 270,33 liter per detik. Dari 660 kapasitas yang terpasang dengan hanya 270,33 per detik yang terpakai, maka masih tersisa sebanyak 389,67 liter per detik yang belum terpakai atau sekitar 59,04 persen,” katanya.
Selain itu, tambahnya, rencana investasi PDAM Tabalong ada 9 program kerja dengan jumlah investasi optimalisasi mencapai Rp.40 miliar, selain itu rencana investasi berupa pengadaan tanah untuk kantor baru, pengadaan bangunan kantor senilai 10 miliar.
“Total, rekapitulasi rencana investasi program kerja optimalisasi, dan kegiatan pengembangan, penggantian meter air pelanggan, penambahan sambungan baru kegiatan non fisik penunjang program, dan rencana investasi lainnya total biaya keseluruhan mencapai Rp.380 miliar yang diharapkan sumber dana dari program pengembangan SPAM PDAM Tabalong ini berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan dana Program CSR,” tukasnya.
Selain itu, Wakil Bupati Tabalong, H Mawardi mengatakan, setelah kita semua melihat dan mendengar ekspose PDAM, bahwa cakupan pelayanan PDAM hanya mampu melayani cakupan sekitar 42,28 persen, seyogianya pemerintah daerah berharap cakupan tersebut sudah 80 persen, karena kalau dibawah 80 persen belum bisa menyumbang pendapatan daerah, artinya belum ada konstribusi PDAM terhadap Pendapatan Asli Daerah.
“Oleh karena itu, kita berkeinginan bagaimana PDAM ini bisa cakupannya 80 persen, sedangkan sumber pendanaan PDAM sendiri bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten dan dari CSR,” ujarnya.
Lanjutnya, dimasa sekarang ini ditahun 2021 juga seperti tahun 2020, dimasa Pandemi Covid-19, bahwa, ada beberapa kegiatan program pembangunan seperti program pembangunan pasilitas PDAM dananya dilakukan refocusing atau pemotongan anggaran sehingga terkendala.
Oleh karena itu H Mawardi berharap, dengan pertemuan ini bisa membuka pemikiran, khususnya bagi pihak perusahaan PT Adaro group dan perusahaan lainnya.
“Yang ada di Tabalong kiranya bisa membantu agar pelayanan masyarakat, khususnya di bidang sarana air bersih bisa teratasi,” pungkasnya.*