BATULICIN, metro7.co.id — Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Pendidikan memberikan kebijakan khusus bagi pelajar korban banjir di wilayah tersebut untuk tidak dapat mengikuti kegiatan atau proses belajar mengajar secara tatap muka akibat banjir.

“Kami memberikan toleransi selama satu minggu. Satui sekarang ini sudah kering. Tinggal Kusan Hulu dan Kusan Tengah saja. Dan insyaallah, kedua daerah ini segera kering,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu Amiluddin, Rabu (12/6/2024) malam seperti dikutip dari radio-swarabersujud.com.

Dia mengatakan, kebijakan ini berlaku sejak Sabtu (8/6/2024) hingga satu pekan ke depan. Bagi sekolah yang terdampak banjir maka secara keseluruhan siswa harus diliburkan.

“Kami telah mengintruksikan seluruh kepala sekolah jenjang SD dan SMP yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu untuk memberikan kelonggaran kepada siswa korban banjir agar dapat mengikuti belajar secara daring atau online,” ungkapnya.

Kebijakan ini, menurut Amiluddin, sebagai upaya untuk meminimalisir resiko bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Tanah Bumbu seperti Kecamatan Satui, Kusan Hulu dan Teluk Kepayang.

“Jangan sampai, ada laporan siswa terseret banjir akibat memaksakan diri untuk berangkat ke sekolah, oleh sebab itu kebijakan ini ditetapkan sekaligus meringankan beban para korban banjir,” jelas Amiluddin.

Akibat banjir terdapat sekitar 30 sekolah yang terdampak banjir sehingga untuk sementara aktifitas belajar harus dihentikan. ***