TANJUNG – Upaya percepatan penanganan dan pemutusan mata rantai virus covid-19 semakin gencar dilakukan Tim Gugus Tugas Kabupaten Tabalong, diantaranya adalah pemantauan secara terus menerus orang yang masuk ke daerah.

Dimana salah satu kasus yang membuat lonjakan naik di Tabalong iyalah para pelaku perjalanan. Hal inipun disampaikan langsung oleh Jubir Gugus tugas Covid-19, dr Taufiqurrahman Hamdie kepada tim metro7, Selasa (9/6).

“Pelaku perjalanan memang meningkat sangat drastis. Hal ini terjadi karena penerapan posko ditiap perbatasan yang kita terapkan baik di Jaro maupun di Padang Panjang,” katanya.

Dijelaskan pelaku perjalanan secara definisi ialah orang yang datang dari daerah yang terdapat transmisi lokal atau bisa dikatakan zona merah.

“Yang mana mereka memang tidak memiliki gejala, tetapi mereka beresiko membawa covid-19,” terangnya.

Iapun menambahkan bahwa yang terdeteksi pelaku perjalanan tetap disarankan untuk karantina mandiri selama 14 hari dan yang ditemukan gejala covid-19 maka digolongkan ODP dan ditemukan di daerah Jaro yakni merka yang datang dari daerah perbatasan.

“Hingga kemarin total ada 557 orang pelaku perjalanan yang kita deteksi datang dari arah Banjarmasin maupun sebaliknya dari arah Kaltim. Dari 557 ini ada 24 orang yang memiliki gejala dan langsung kita masukkan ke dalam golongan ODP dan pada prinsipnya, mereka harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” tambahnya. (metro7/lim)

Reporter : Alim Haidar Nafi / Tabalong – Kalsel.