TANJUNG, metro7.co.id – Sejumlah pelatih dari beberapa cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten Tabalong mengikuti kegiatan pelatihan dasar pelatih sport science dan sport recovery selama 2 hari.

Kegiatan pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua KONI Tabalong, H Rahmadi Amir, Rabu (7/8) di Aula Balai Dandung Suchrowardi Pembataan.

Bidang Sport Science, Iptek, Pengumpulan dan Pengolahan Data KONI Tabalong Selaku Pelaksana Kegiatan, Nurjani mengatakan, kegiatan pelatihan pelatih dasar sport science dan sport recovery dengan target peserta semua cabor dibawah naungan KONI Tabalong berjumlah 46 cabor masing-masing cabor 1 orang.

Tujuan kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan SDM khususnya kualitas atlet serta untuk meningkatkan kualitas atlet guna menghadapi event-event yang akan datang.

“Kemudian, kami pun berharap agar nantinya masing-masing pelatih bisa menyalurkan apa ilmu yang sudah didapat pada pelatihan hari ini agar kualitas atlet makin meningkat,” katanya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, ada sesi kelas dan sesi lapangan.

Adapun narasumber yang dilibatkan pada pelatihan terdiri Ari Tri Fitrianto Kaprodi Pendidikan Olahraga Uniska Banjarmasin, Hegen D Prayoga Ketua Yayasan Borneo Sport Science Kalsel dan Coach Hadi Purnomo Strenght and Conditioning Coach Jombang Jatim.

Ketua KONI Tabalong, H Rahmadi Amir mengatakan, kegiatan hari ini merupakan kegiatan bidang Sport Science yang mana ini kegiatan ditujukan untuk para pelatih.

“Jadi, pelatihan ini khusus untuk pelatih dalam mengikuti pelatihan dasar, antara lain materinya tentang Sport Science, Sport Recovery,” katanya lagi.

Sport Science adalah penerapan beberapa ilmu pengetahuan untuk mendukung bagaimana meningkatkan prestasi olahraga atau meningkatkan prestasi atlet.

Ilmu pengetahuan dimaksud antara lain, seperti ilmu kepelatihan atau kontrol dalam rangka untuk bagaimana kondisi sang atlet saat didalam pertandingan bisa mengantisipasi supaya dalam mengikuti pertandingan dalam keadaan prima.

Kemudian, Sport Recovery itu bagaimana seorang atlet busa mengembalikan atau pemulihan kondisi tubuh setelah ia mengikuti pertandingan, sehingga bisa melakukan istirahat yang cukup, waktu yang tepat guna menghindari kelelahan untuk mengikuti pertandingan selanjutnya.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan mutu SDM pelatih itu sendiri, sehingga mereka layak dan terukur,” imbuhnya.