TANJUNG, metro7.co.id – Sejumlah tokoh masyarakat Upau didampingi Camat Agustian, menyambangi Gedung Graha Sakata untuk menyampaikan kekecewaan sekaligus berdiskusi dengan Komisi III DPRD Tabalong dan pihak terkait atas dicoretnya pembangunan jalan dari Tampurejo Kecamatan Haruai menuju Desa Pangelak Kecamatan Upau, dan dari Desa Kaong ke Desa Liyu perbatasan Kabupaten Balangan dan Tabalong yang seyogyanya dibangun tahun ini. Jumat (1/11).

Mengambil tempat diruang Rapat Pimpinan lantai satu Graha Sakata Camat Upau Agustian menyampaikan kekecewaan warga upau yang seakan – akan dianaktirikan karena banyaknya insfratruktur di Kecamatan Upau yang masih belum memadai.

“Memang gagalnya pembangunan jalan dengan dana inpres pusat untuk jalan Tampurejo – Pangelak kami dengar langsung dari balai jalan Provinsi dengan alasan kewenangan pusat,” ungkap Agustian.

Ditambahkannya, jalan Kaong – Liyu saat ini juga sangat memprihatinkan rusak, bahkan berlumpur setinggi lutut orang dewasa.

“Kalo kita lihat ke lapangan langsung, kita bisa temui jalan dari Kabupaten Balangan ke perbatasan Tabalong aspal mulus, tapi begitu masuk dari perbatasan ke Desa Kaong Kecamatan Upau, rusak parah bahkan nyaris tak bisa dilalui,” papar Agus.

Diharapkannya pula keberadaan Kecamatan Upau sebagai kawasan wisata dan pertanian holtikultura juga kawasan industri agar mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Sementara itu Kornelius Tokoh Masyarakat Upau mengatakan sangat mengharapkan akses jalan Kaong – Liyu diprioritaskan karena merupakan satu – satunya akses warga Upau dalam mengangkut hasil pertanian.

“Kami juga mendapat pesan dari warga Balangan bahkan Bupati Balangan untuk bisa di sampaikan ke Pemerintah Daerah Tabalong agar meneruskan pembangunan jalan dari Desa Liyu menuju Kaong untuk mempermudah warga kedua daerah beraktivitas,” ujar Kornelius.

Senada, Kasmadi Tokoh Pemuda Upau menuturkan bahwa Upau merupakan salah satu penyumbang devisa bagi Tabalong.

“Kami menuntut pemerintah daerah membangun akses fisik seperti pembangunan jalan yang baik agar wilayah kami tidak ketinggalan dari daerah lain,” pintanya.

Anggota Komisi III DPRD Tabalong, Jurni berharap pada tahun 2025 pembangunan di Kecamatan Upau tuntas termasuk jalan Kaong – Liyu.

“Kita akan dorong Pemerintah Daerah serius mencarikan anggaran jangan sampai kita kalah dengan Balangan, apalagi jalan tersebut berbatasan langsung kalau bisa kita lebih baik lagi dan kalau perlu kita lebih lebar serta dibuat kawasan terbuka hijau di beberapa titik jalan wilayah Kaong,” kata Jurni.

Disisi lain, Kadis PU PR Wibowo menjelaskan untuk 2024 ini jalan Liyu – Kaong akan dibangun betonisasi sepanjang 1 kilo meter dengan anggaran 5 miliar dan pada induk 2025 ada penambahan 2 miliar dengan target 7 kilo meter.

Kepala Bappeda, Arianto mengapresiasi warga Upau dan mendukung pembanguan insfrastruktur di Kecamatan Upau.

“Kalau dari anggaran yang sudah ada, terus terang kita sudah tidak bisa lagi lakukan penganggaran, jadi kita upayakan di peruabahan 2025 karena untuk tahun depan perubahan sudah bisa dilakukan pada bulan maret ini, nanti kita akan ingatkan PU PR untuk memasukan penganggaran pada jalan akses masyarakat di Kecamatan Upau karena wilayah Upau masuk dalam prioritas utama oleh pemerintah pusat,” terang Arianto.

Warga Pengelak juga berharap pembangunan Ibukota Kecamatan menjadi catatan penting terutama pelebaran jalan pembangunan Polsek dan Kantor Kecamatan serta pembuatan Tugu Dayak Deah di Desa Pangelak. ***