Pemkab Tabalong Terus Berupaya Tekan Stunting, 2023 Turun 1,6 Persen
TANJUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Tabalong terus berupaya menurunkan angka stunting di ‘Bumi Saraba Kawa’.
Melalui kegiatan rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ke-III Tahun 2024 oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong, Selasa (17/9) di Hotel Aston Tanjung.
Disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tabalong, H Rusmadi bahwa kegiatan ini kembali digelar untuk menyamakan persepsi pada masing-masing stakeholder dalam rangka percepatan penurunan stunting di Tabalong.
“Kita kerja cepat bersama-sama untuk penurunan stunting di Kabupaten Tabalong,” ujarnya.
Selain itu kata Rusmadi kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin yang diikuti setiap stakeholder yang masuk dalam tim percepatan penurunan stunting. Kemudian pada pertemuan kali ketiga ini juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan yang terdahulu.
“Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur kegiatan-kegiatan kita sebelumnya, kita libatkan semua lini untuk kerja bersama,” katanya.
Terbukti Pemkab Tabalong telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menurunkan angka stunting, lanjut Rusmadi, berdasarkan hasil SKI tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong turun menjadi 18,1 persen, mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dari tahun sebelumnya.
“Upaya ini mencerminkan keberhasilan kolaborasi berbagai pihak, baik di tingkat pemerintah daerah, lintas sektor, maupun mitra lainnya,” ucapnya.
Sementara Penjabat Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah menyampaikan bahwa Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) Tabalong di bulan Juni kemarin sudah mencapai angka 100 persen.
“Angka prevalensi stunting kita juga terus menurun hingga tahun 2023 kemarin mencapai 18,1 persen. Hasil yang membanggakan ini tentu harus kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi,” ujar Hamida dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Ketua TPPS Tabalong juga Sebagai Kepala Bappedalitbang Tabalong, Arianto.
Menurutnya, upaya ini memang tidak mudah, akan berat jika hanya beberapa pihak saja yang bekerja. Perlu adanya kerjasama dari semua lini, baik dari tingkat desa sampai kabupaten harus berjalan bersamaan, berada pada track yang sama.
Pada kesempatan itu, Hamida pun berpesan agar semua pihak tidak lengah dalam proses ini. Penanganan kasus stunting ini sifatnya berkelanjutan, maka dibutuhkan konsistensi dari tim TPPS dan semua pihak untuk menjalankan program dan inovasi terkait percepatan penurunan stunting.
“Intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara masif, terukur dan berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat yakni keluarga,” pesannya. ***