BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin kembali menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan langsung Gubernur Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Senin (29/7) pagi.

Rapat Koordinasi (Rakor) yang rutin diselenggarakan setiap minggu oleh Kementerian Dalam Negeri RI tersebut dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.

“Kami sangat mengapresiasi arahan dari Tomsi Tohir. Pemerintah Provinsi Kalsel akan terus berupaya maksimal untuk menjaga stabilitas harga, khususnya komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat,” pesan Gubernur Sahbirin sebagaimana disampaikan Sulkan.

Gubernur Sahbirin juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pengendalian inflasi. Sejauh ini Pemprov Kalsel telah belajar banyak dari pengalaman sebelumnya dan akan terus melakukan evaluasi serta perbaikan.

“Kami menyadari bahwa pengendalian inflasi bukan perkara mudah. Namun, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder, kami yakin dapat mengatasi tantangan ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Sahbirin juga menggarisbawahi pentingnya distribusi komoditas yang lancar dan efektif. Beliau meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja para distributor, serta memberikan sanksi tegas bagi mereka yang melakukan pelanggaran.

“Kami tidak akan tolerir adanya praktik-praktik yang merugikan konsumen. Pemerintah akan terus berupaya melindungi masyarakat dari kenaikan harga yang tidak wajar,” bebernya.

Sementara, Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) tegas dan mahir mengendalikan inflasi. Materi-materi yang disampaikan di dalam setiap Rakor bisa menjadi program kegiatan strategis yang perlu ditindaklanjuti, baik oleh Pemda maupun kementerian/lembaga

“Pada kesempatan pagi hari ini, ini yang ke-84 kali kita mengadakan rapat yang terus-menerus setiap minggu. Oleh sebab itu tentunya harapannya sudah banyak yang kita lakukan dan melaksanakan perubahan dan program jangka panjang hampir dua tahun,” ungkap Tomsi.

Tomsi menekankan agar Pemda tidak bersikap sebagaimana pemadam kebakaran yang bertindak hanya sesaat dalam mengendalikan inflasi. Upaya tersebut, kata dia, perlu dilakukan dengan penuh perencanaan.

Untuk itu, dirinya mengingatkan Pemda agar tidak jatuh ke lubang yang sama dalam pengendalian inflasi. Sebab pola-pola grafik inflasi selama 5 tahun telah bisa dianalisis dan grafiknya cenderung sama setiap tahun.

“Tidak henti-hentinya saya mengingatkan kembali bahwa kita selalu memiliki grafik yang sama setiap tahun. Saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai, lima tahun ke belakang, itu kurang lebih di bulan-bulan itu turun dan utamanya yang naik,” ujarnya.

Begitu juga dengan distribusi komoditas, Tomsi masih melihat terdapat berbagai gangguan dan ketidaklancaran. Dia meminta Pemda untuk melakukan evaluasi di daerah masing-masing.

Bila terdapat petugas yang bertanggung jawab tidak cakap, dia meminta agar diganti atau dilakukan penyegaran dengan lebih dulu mengusulkan pada pimpinan.

Pentingnya perencanaan juga berlaku berkaitan dengan pengadaan barang-barang impor. Menurutnya, timeline distribusi yang tepat waktu perlu diperhatikan, sehingga tidak dipermainkan oleh para distributor nakal. Dia menekankan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu ketegasan dalam merespons kondisi tersebut.

“Saat kita butuhkan barang itu berkurang atau kosong itu sama saja mereka-mereka mempermainkan kita. Jadi ketegasan ini perlu, hukuman bagi mereka juga perlu, supaya ini yang ke-84 kali harusnya kita sudah mahir,” ungkapnya.

Rakor dihadiri secara virtual Deputi III Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Pertimbanan Hukum Jamdatun, Silah H Pulungan, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, Panglima TNI Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan Jayusman serta Gubernur/Bupati/Walikota se-Indonesia.

Pada Rakor Pengendalian Inflasi melalui Zoom Meeting di Command Center tampak hadir perwakilan BPS Provinsi Kalsel, Bulog Divre Kalsel serta KADIN Kalsel, hadir pula sejumlah perwakilan SKPD lingkup Kalsel.