Penderita Stunting Dibantu Langsung PKK Kotabaru
KOTABARU, metro7.co.id – Mempercepat penurunan angka stunting, kematian ibu dan angka kematian bayi Tim Penggerak PKK Kotabaru bergerak turun ke bawah.
Ketua PKK Kotabaru Fatma Idiana bersama Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan DPPPAPPKB serta Bappeda melakukan kunjungan langsung kepada 2 orang anak stunting dan 1 orang ibu hamil di kawasan Desa Tirawan dan Desa Rampa Kabupaten Kotabaru, Kamis (29/09/2022).
Desa Tirawan, Kecamatan Pulau Laut Sigam terdapat satu orang balita stunting berumur dua tahun atas nama NS, dan satu orang ibu bamil yang usia kandungannya sudah 8 bulan tetapi Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Sedangkan di wilayah Desa Rampa ada 1 orang balita stunting dengan inisial DF usia 1 tahun. Ketiga orang tersebut diberi bantuan berupa Biskuit Balita dan Biskuit Ibu Hamil serta pakaian bayi dan makanan yang diserahkan secara langsung Ketua PKK Fatma Idiana.
Fatma Idiana mengatakan PKK bisa langsung melihat dari hasil audit yang pembahasan sebelumnya dan menindaklanjuti kelapangan
“Memang nyata, apa yang disampaikan tim audit, jadi anak yang dari Desa Tirawan dan Desa Rampa ini selama 6 bulan akan terus diawasi langsung melihat dari perkembangannya. Tapi memang tadi hasil dari pembicaraan bukan seluruhnya akibat kekurangan gizi, tumbuh kembangnya lambat tapi ada bawaan penyakit,” kata Fatma.
“Jadi kita nanti akan bekerjasama dengan dokter anak mencarikan segera solusi pengobatan untuk anak-anak tersebut, makanya selama 6 bulan kita pantau terus bantu makanan tambahan, susu dan kita lihat selama 6 bulan kalau ternyata bagus tumbuh kembangnya, penyakit bawaannya bisa disembuhkan,” ucapnya.
Pengobatan ini kata Fatma dilakukan secara gratis karena melihat langsung memang masyarakat yang kurang mampu.
Kepala Dinas Sosial Nurviza mengatakan bantuan yang diberikan berupa makanan anak yaitu biskuit dan tambahan untuk lauk, sedangkan untuk ibu hamil makan untuk bakal anak dengan lauk untuk tambahan gizi.
“Untuk kartu BPJS yang mati nanti kita cek terlebih dahulu, apakah masuk data DPKS atau tidak dan itu termasuk BPJS mandiri atau PBI,” katanya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Astuti bahwa pihaknya juga akan memberikan biskuit, dan pemeriksaan kesehatan di puskesmas atau bidan.
“Karena beberapa yang kita datangi tadi ada yang tidak diimunisasi, karena memang pengaruh pandemi selama 2 tahun yang lalu berpengaruh luar biasa terhadap imunisasi dasar anak. Itu mempengaruhi tumbuh kembang dari anak tersebut,” katanya. ***