Seiring dengan rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Hulu Sungai Tengah (HST) menghimbau para pelangsir dan pengecer premium dan solar agar tidak seenak hati menaikkan harga dan mengorbankan nasib konsumen umum di tengah sulitnya mendapat BBM di SPBU.
Wacana kenaikan BBM membuat masyarakat HST ikut gelagapan. Di tengah antrean kendaraan bermotor, dan sulitnya mendapatkan bahan bakar, para pelangsir diundang ke Dewan untuk membuat kesepakatan sesama mereka. Pasalnya, sudah berbulan-bulan masyarakat tidak mendapatkan BBM langsung di SPBU, karena selalu habis dan tertutupi padatnya antrean pelangsir.
“Kami berharap, ada pembatasan pengisian dari SPBU kepada pengecer dan pengecer itu pun dipilih juga, artinya tidak asal-asalan. Bila perlu, adakan Harga Eceran Tertinggi di tingkat pengecer,” kata anggota DPRD HST H Subhan Saputra saat Hearing dan Rapat Koordinasi DPRD dengan Pemerintah Daerah HST, Polisi, TNI, LSM, masyarakat, para pelangsir dan perwakilan 4 SPBU di HST.
Dia berharap, pembatasan itu berguna bagi pengecer yang hanya memiliki kios saja dan masyarakat yang jadi pelangsir hanya orang yang memiliki identitas jelas dan data itu tersimpan oleh SPBU. Artinya, data pelangsir itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
Terhadap permintaan para pelangsir yang minta perlindungan dan minta tolong dibuatkan aturan agar mereka bisa melangsir dengan aman, ditanggapi Ketua DPRD HST H Rosyadi Elmi.
Menurutnya, usulan itu sulit dipenuhi, kecuali di antara para pelangsir itu sudah ada kesepakatan, karena dewan tidak mau rezeki para pelangsir tidak ada. Namun di balik itu, masyarakat umum pun bisa jadi korban.
“Intinya, harus ada aturan yang dibuat dan ditegakkan oleh mereka sendiri,” usulnya.
M Tajuddin Noor, salah satu anggota dewan mengatakan, harus ada kontrol yang ketat dari berbagai pihak terhadap para pelangsir agar para konsumen umum tidak sulit mendapat BBM.
 “Tidak boleh ada penimbunan oleh segelintir oknum masyarakat. Saya setuju saja yang menjual bensin eceran adalah masyarakat yang memiliki kios tambahan, bukan murni dan ikut-ikutan mengecer,” pungkasnya. advhst