BANJARMASIN, metro7.co.id – DPRD Kota Banjarmasin melalui pansus Penyertaan Modal Bank Kalsel menetapkan, akan memberikan penyertaan modal untuk Bank Kalsel sebesar Rp70 miliar.

“Kami sepakat menambah lagi penyertaan modal untuk Bank Kalsel hingga sebesar Rp70 miliar,“ ungkap Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Banjarmasin Zainal Hakim, di gedung DPRD Kota Banjarmasin, Senin (5/9).

Ia menyebutkan, penyertaan modal sebesar Rp70 miliar tersebut dianggarkan selama lima tahun yang terhitung mulai dari 2022 – 2026.

Skema yakni tahun 2022 sebesar Rp10 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 10 miliar, 2024 sebesar 10 miliar. Selanjutnya pada 2025 sebesar Rp 20 miliar dan 2026 sebesar Rp 20 miliar.

“Skema lima tahun anggaran, tiga tahun dianggarkan 10 miliar dan dua tahun terakhir Rp 20 miliar,” jelasnya.

Menurut Zainal, alasan menambah penyertaan modal karena penambahan penyertaan modal akan memberikan nilai plus terutama pada peningkatan deviden PAD Kota Banjarmasin.

“Kami tertarik investasi yang ditawarkan Bank Kalsel karena penyertaan modal itu memberikan deviden dalam menambah PAD kota Banjarmasin, meskipun mereka awalnya hanya mengusulkan sebesar Rp 26 miliar,” katanya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan Badan musyawarah (Banmus) untuk selanjutnya dapat dilakukan penetapan dalam APBD 2022.

Sebelumnya, kajian penyertaan modal ini dilakukan hingga dewan meminta tiga opsi pilihan enyertaan modal. Tiga opsi tersebut yakni opsi pertama sebesar Rp26 miliar, opsi kedua sebesar Rp30 miliar dan opsi ketiga diatas dari Rp30 miliar.

Penyertaan modal pemerintah daerah akan memberikan deviden atau keuntungan sekitar 12 persen dari nilai Penyertaan modal. Selama ini PAD yang dikontribusikan sebesar Rp140 miliar.

Dia memastikan bahwa penyertaan modal tersebut tidak akan membebani belanja daerah dan belanja modal dari APBD Kota Banjarmasin.

“Untuk ini akan disiapkan khusus dan tidak akan mengurangi biaya belanja modal dan belanja daerah,” katanya.