Perencanaan Pembangunan Sebaiknya Dilaksanakan Dengan Pola Pembaruan
TANJUNG, metro7.co.id – Pembangunan tidak pernah selesai, tidak bisa lagi menjadikan forum Musrenbang tahun ini, sama seperti 5 tahun atau 10 tahun yang lalu, bahwa yang namanya pembangunan itu tidak pernah selesai.
Jadi, kalau hanya sekedar mengusulkan yang tahun lalu tidak masuk ke dalam program pembangunan, diusulkan lagi dan diusulkan lagi tanpa bermaksud, tanpa mencari kebaruan yang sesuai dengan perkembangan kondisi, maka akan tetap seperti ini saja.
“Dalam mengusulkan perencanaan pembangunan kita harus melakukan pembaruan, agar sesuai kebutuhan yang kita inginkan dengan kondisi perkembangan terkini sekarang,” kata Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani saat membuka Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tabalong tahun 2024, Rabu (24/1), di Halaman Kantor Kecamatan Pugaan.
Menurutnya, semua itu perlu dilakukan agar masyarakat bisa menikmati. Bagaimana membangun Kecamatan Pugaan ini dengan berpijak dan berdasarkan kepada hampir 20 persen masyarakat Pugaan adalah sebagai pedagang dan pengusaha.
“Kita harus bisa memanfaatkan keberadaan para pedagang dan pengusaha itu untuk turut andil dalam memajukan Kecamatan Pugaan,” jelasnya.
“Kemudian yang kedua, kita mesti memanfaatkan Pugaan yang menjadi lintasan dua kabupaten bahkan lebih, tidak banyak kecamatan di Tabalong seperti kecamatan Pugaan yang menjadi lintasan orang mau ke Kaltim, maupun ke Kalteng ini harus kita manfaatkan dan perlu dipikirkan mulai sekarang,” tambahnya.
Oleh sebab itu ia mendukung sepenuhnya, kalau misalnya program membikin embung-embung kecil dengan dimulai normalisasi sungai dilakukan supaya cepat terwujud, sehingga bisa mengatasi banjir yang biasa terjadi dan merugikan masyarakat petani dan pembudi daya ikan.
Ia berharap, kepada Camat dan Bappeda Litbang termasuk organisasi perangkat daerah terkait supaya bisa mencetuskan perencanaan dengan pola pembaruan yang sangat bermanfaat bagi rakyat.
“Bagaimana masyarakat tidak hanya menikmati pembangunan infrastruktur tetapi bisa menerima manfaat dari kegiatan ekonomi sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur,” tegasnya.
Sementara, Camat Pugaan, Farith Yusriyanur Riza dalam paparan RKPD Kecamatan Pugaan tahun 2024 menyampaikan beberapa usulan prioritas dan usulan super prioritas diantaranya pembuatan embung dan normalisasi sungai di sepanjang desa Jirak, Sungai Rukam II, Tamunti dan desa Pampanan.
“Diharapkan bisa menjadikan lahan-lahan lebak menjadi produktif secara maksimal terhindar dari kebanjiran gagal panen padi maupun panen ikan masyarakat petani di 4 desa tersebut,” ujarnya.
Farith menjelaskan, kalau bisa dikondisikan lahan-lahan lebak di 4 desa tersebut dimungkinkan masa tanam padi bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun dan bisa menghasilkan gabah 500 sampai 600 ton setiap kali panen.
“Begitu juga embung dan saluran air bisa menumbuhkan sektor ekonomi yang lain seperti keramba-keramba, dan kolam pemeliharaan ikan serta embung bisa diciptakan menjadi objek wisata perikanan dan wisata air seperti halnya yang selama ini setiap kali banjir melanda wilayah Jirak kecamatan Pugaan dan Madang kecamatan Muara Harus menjadi wisata air dadakan dan musiman,” bebernya.
Selain itu, Farith juga memaparkan terkait usulan pengaspalan jalan desa Halamgan ke Pugaan terus ke Banua Lawas (desa Teluk Dalam) untuk mempermudah akses pertanian dan perkebunan saat ini kondisi rusak parah. “Disamping usulan peninggian jalan desa Jirak yang kondisinya semakin menyempit akibat longsor,” tutupnya.