BANJARMASIN, metro7.co.id – Pertamina Integrated Terminal (IT) Banjarmasin mendapatkan tiga penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2021 dan satu penghargaan untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Syamsudin Noor Marketing Operation Region (MOR) VI yang diserahkan langsung oleh penggagas IGA yaitu La Tofi, Chairman The La Tofi School of CSR di Hotel Kempinski Jakarta pada Senin (7/4).

Tiga penghargaan yang berhasil disabet IT Banjarmasin yaitu pada kategori pengembangan wisata konservasi alam, mengembangkan keanekaragaman hayati, dan mempelopori pencegahan polusi.

Sedangkan, penghargaan yang didapatkan oleh DPPU Syamsudin Noor yaitu kategori mengembangkan keanekaragaman hayati.

Selain IT Banjarmasin dan DPPU Syamsudin Noor, Pertamina MOR VI mendapatkan empat tambahan penghargaan yang diraih oleh IT Balikpapan, DPPU Sepinggan Grup, DPPU Supadio, dan Fuel Terminal (FT) Tarakan dengan kategori yang berbeda-beda.

Turut hadir pada saat acara yaitu Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Alue Dohong, Vice President CSR PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melalui daring.

IGA awards yang diluncurkan sejak 2009 merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan maupun perseorangan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas atau berprestasi dan berjasa bagi lingkungan sekitar.

Pada kategori pengembangan wisata konservasi alam, IT Banjarmasin mengangkat mengenai program CSR tentang ekowisata minat terbatas Pulau Curiak “Bekantan Eco Tour”, upaya sinergitas konservasi keanekaragaman hayati dan efek ekonomisnya bagi masyarakat.

IT Banjarmasin bermitra dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Univ Lambung Mangkurat, dan KLHK RI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel membuat program untuk membantu pemerintah terhadap perlindungan dan pelestarian Bekantan juga menciptakan jangkauan program yang luas dan multiple effect bagi pemangku kepentingan dan masayarakat sekitar kawasan konservasi.

Program yang dilatarbelakangi dengan populasi Bekantan yang sudah terancam punah dan bencana kebakaran yang terjadi tidak hanya menarik mata masyarakat Indonesia namun juga Internasional baik dari akademisi, universitas, dan NGO dan media internasional.

Program ekowisata melalui peresmian stasiun riset Bkeantan menarik perhatian para akademisi, penelitian, dan lain-lain melalui kegiatan summer course serta kegiatan ekowisata minat terbatas. Masyarakat di sekitar loaksi tersebut dilibatkan sebagai guide, penyedia klotok dan jukung, keeper stasiun riset, homestay, rumah mangrove, serta menjadi penyplai produk lokal seperti udang galah dan aneka hasil tangkapan lainnya.

Program yang sama juga meraih penghargaan untuk kategori pengembangan keanekaragaman hayati. Sejak 2015 hingga 2020, IT Banjarimasin telah melakukan program CSR dalam konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati melalui konservasi Bekantan, restorasi mangrove Rambai, dan ekosistem lahan basah yang dilakukan di pusat rehabilitasi sementara-Bekantan Rescue Center Banjarmasin dan di Pulau Curiak Kab. Barito Kuala bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.

Kegiatan ini telah membantu konservasi ± 40 jenis pohon langka dan ± 16 hewan yang dilindungi seperti Bekantan, Elang Bondol, Elang Putih, Monyet Ekor Panjang, Lutung dan sebagainya sesuai dengan peraturan P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi dan perlindungan Bekantan yang masuk dalam daftar merah lembaga konservasi internasional IUCN.

Melalui program ini, Sejak tahun 2015 sampai pada tahun 2020, bekantan yang telah menjadi sasaran program ada sebanyak 52 ekor dengan 40 kali evakuasi bekantan dan 25 kali pelepasliaran serta total 27 ekor bekantan yang saat ini berada di Pulau Curiak sebagai habitat alami dan berada di wilayah konservasi.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi terutama untuk suplai BBM di Kalsel dan Kalteng, banyaknya mobil tangki yang keluar masuk wilayah kantor IT menyebabkan perlunya ada peningkatan kualitas udara di sekitar tersebut.

Selain itu, kurangnya lahan untuk melakukan penghijauan, kurangnya fasilitas yang disediakan untuk melakukan penghijauan, dan kurangnya tanaman yang penyerapan emisinya tinggi menjadi latar belakang membuat program pencegahan pencemaran udara dalam menjaga udara, merawat bumi.

Program ini yang mendapatkan penghargaan ketiga dalam kategori mempelopori pencegahan polusi. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini antara lain normalisasi ATG (automatic tank gauge) sebagai pengganti manual sounding tangki, bunker service program melalui pemasangan jalur pipanisasi untuk mengurangi emisi pada saat back loading, dual purpose kerosene, program mobil tangki lulus emisi 605 dengan surat lulu hasil uji, menciptakan jalur banteng sebagai efisiensi pola supply BBM, penanaman pohon-pohon produktif, pemasangan alat bagi generator set untuk mengurangi emisi yang dikeluarkan dan rekayasa engineering lainnya untuk mengurangi berbagai emisi yang bisa dihasilkan.

Di sisi lain, DPPU Supadio menerima penghargaan atas program konservasi dan wisata edukasi Rusa Sambar atau yang lebih dikenal Edupark Rusa Sambar.

Program kerjasama antara DPPU Syamsudin Noor dengan Balai Litbang LHK Banjarbaru dalam bidang mengembangkan keanekaragaman hayati di Kota Banjarbaru dengan melakukan koservasi terhadap satwa yang dilindungi.

Rusa sambar merupakan rusa terbesar di Indonesia. Rusa sambar atau dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Cervus unicolor memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan dan cenderung berwarna coklat keabu-abuan atau kemerah-merahan, warna gelap sepanjang bagian atas. Rusa yang hidup di Sumatera dan Kalimantan ini dapat tumbuh setiggi 102 – 160 cm dengan panjang tubuh sekitar 150 cm.

Program Edupark Rusa Sambar hadir tidak hanya sebagai upaya konservasi alam serta sarana penangkaran dan perlindungan bagi satwa yang dilindungi. Akan tetapi program tersebut didesain untuk dapat menjadi sarana edukasi bagi anak sekolah TK, SD, dan SMP dalam menambah wawasan serta pengetahuan dalam mencintai dan menjaga keanekaragaman hayati.

Adapun bentuk inovasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program tersebut yaitu dengan menciptakan kegiatan “Rabu Mengajar”.

Edupark Rusa Sambar menjadi lokasi untuk menambah khasanah pengetahuan bagi siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum di Banjarbaru serta sebagai bahan riset bagi instansi terkait.

Berdasar data yang dikumpulkan sejak peresmian program pada Oktober 2019 hingga Maret 2020, persentase kunjungan adalah sebanyak 35% Umum, 29% TK/PAUD, 34% SD, dan 2% Instansi. Program Edupark Rusa Sambar tersebut merupakan satu-satunya kawasan konservasi sekaligus wisata edukasi yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.

Program Edupark Rusa Sambar telah banyak mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari masyarakat, pemerintah dan guru di Kota Banjarbaru.

Arya pada kegiatan yang sama mengucapkan rasa syukur atas penghargaan yang telah diraih oleh Pertamina. Hal ini menunjukkan komitmen penuh dari Pertamina untuk tidak hanya mengemban tugas mulia untuk menyalurkan energi hingga ke pelosok negeri tetapi juga tetap menjalankan tugas dan kewajibannya dalam hal Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Pada sambutannya, Wakil Menteri LHK juga memberikan apresiasi kepada para perusahaan yang telah berkontribusi pada sekitar dan lingkungannya dalam menjalankan program-program CSR.

“Banyak perusahaan yang mendapatkan Proper hijau dan emas, saya apresiasi bahwa perusahaan memperhatikan lingkungan dan stabilitas keadaan sekitarnya melalui pelaksanaan program-program CSRnya. Hal ini juga upaya yang hebat dan sumbangsih dari masing-masing perusahaan sehingga emisi gas rumah kaca juga menunjukkan angka yang turun,” ujar Alue.

Susanto August Satria, Unit Manager Comm., Rel & CSR MOR VI juga menjelaskan bahwa tidak hanya program CSR saja yang dilaksanakan oleh Pertamina, tetapi juga ada program kemitraan di mana kita membantu para UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya. Selain mendapatkan pinjaman modal, Pertamina juga akan memberikan pelatihan sesuai dengan bidang usahanya dan juga mendapatkan kesempatan berpartisipasi pada pameran tingkat lokal, nasional, maupun internasional. ***