Pertamina Latih Binaan CSR Pembuatan Kopi Jahe
BANJARMASIN, metro7.co.id – Pertamina terus melakukan inovasi untuk dapat memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan bahan pangan lokal berbasis rempah-rempah. Dengan memanfaatkan rempah-rempah yang ada di halaman rumah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis tinggi dan keberadaannya masih minim di pasaran.
Sabtu (27/03) tadi, Pertamina melakukan kegiatan diversifikasi produk bercita rasa jahe dengan memberikan pelatihan pembuatan minuman kopi jahe kepada kelompok binaan CSR di Kelurahan Guntung Payung Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pelatihan dibuka oleh Jainul Abidin, Operation Head DPPU Syamsudin Noor dan Erna Susanti PPL BPP Landasan Ulin.
Disela-sela pelatihan Ketua KWT Rejeki Kartini, Erna Susanti menyampikan sangat berterimakasih kepada Pertamina yang selalu setia mendampingi dan memberdayakan mereka sejak tahun 2017 sampai sekarang.
“Sangat banyak yang kami dapatkan, mulai dari penghargaan sebagai wilayah proklim, kelestarian lingkungan dengan pelaksanaan urban farming, kontribusi dalam mensupply kebutuhan TOGA (tanaman obat keluarga) untuk posyandu dan puskesmas, hingga peningkatan ekonomi melalui program CSR. Semoga Pertamina semakin sukses dan senantiasa memajukan kehidupan masyarakat,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini merupakan pengembangan dari program CSR Pertamina Berdikari yakni program pendampingan dan pemberdayaan KWT Rejeki Kartini yang sudah berjalan sejak tahun 2017 di Kelurahan Guntung Payung. Berawal pada kegiatan budidaya jahe merah dengan sistem urban farming dan terus dikelola hingga berkembang. Saat ini program pendampingan dan pemberdayaan KWT Rejeki Kartini telah sampai pada tahap pemasaran dan memproduksi produk-produk olahan berbahan dasar jahe merah dan makanan ringan lainnya.
KWT Rejeki Kartini binaan CSR DPPU Syamsudin Noor telah banyak memproduksi minuman dan makanan ringan yang dipasarkan di Kedai milik kelompok binaan dan outlet sekitar wilayah Banjarbaru.
Melalui kegiatan pelatihan pembuatan kopi jahe ini diharapkan dapat menambah varian produk yang dihasilkan oleh kelompok binaan dan meningkatkan kapasitas anggota kelompok dalam meningkatkan penjualan. Untuk kegiatan pelatihan ini, Pertamina bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru.
Operation Head DPPU Syamsudin Noor Jainul Abidin, menjelaskan untuk memaksimalkan inovasi olahan jahe merah instan dapat dibentuk usaha yang berkonsep teknik practical process yaitu menjadikan produk olahan menjadi lebih praktis, awet, dan tanpa endapan.
Teknik ini diharapkan dapat menjadi produksi yang ramah lingkungan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Alat pembuatan produk dan modul pembuatan diberikan kepada kelompok binaan.
Modul serta alat pembuat produk diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kelompok binaan dalam melakukan produksi secara maksimal dan dapat memenuhi pasar nasional.
“Tidak hanya mengolah, kami pun mengajak kelompok binaan untuk memanfaatkan hasil ampas dari pembuatan prdouk agar dimanfaatkan menjadi pakan ternak ataupun permen ting-ting,” katanya.
Minat mengkonsumsi jahe dan rempah-rempah kini cenderung meningkat karena adanya pandemi covid-19 dan perubahan gaya hidup back to nature sehingga permintaan terhadap makanan atau minuman olahan berbahan dasar jahe merah, saat ini terus melambung.
“Semoga dengan adanya pelatihan-pelatihan seperti ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota kelompok disamping peningkatan ekonomi yang didapatkan,” terang Jainul Abidin.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm., Rel. & CSR MOR VI Pertamina Regional Kalimantan menambahkan, melalui program ini diharapkan mampu memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sekitar.
“Pertamina akan senantiasa mendampingi dan mendorong agar produk dapat bersaing dipasaran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penjualan produk serta mampu membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar sebagai bentuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TSJL) Pertamina,” katanya. ***