Pertamina Tertibkan 232 Kilometer Jalur Pipa Migas
TANJUNG — Jalur pipa sepanjang 232 kilometer mulai ditertibkan guna keselamatan kerja penyaluran minyak dan gas. Penertiban dilaksanakan oleh PT Pertamina Unit Bisnis Eksplorasi Tanjung.
Sejumlah pipa penyaluran migas dari Desa Manunggul, Kecamatan Murung Pudak, Tabalong hingga Kabupaten Penajam, Kalimatan Timur, perlu diganti dengan alasan usianya lebih dari 50 tahun dan rawan bocor. Begitu dikemukakan Staf Humas PT Pertamina UBEP Tanjung, Ruspandi, Selasa (31/01).
“Program pergantian dan pemeliharaan jalur pipa penyaluran minyak dan gas dari Desa Manunggul sampai Penajam mulai dilaksanakan tahun ini mengingat banyak pipa yang sudah tua dan rawan bocor,” katanya.
Terkait kegiatan tersebut, pihak Pertamina melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang berada sepanjang jalur pipa migas, baik yang masuk wilayah Tabalong Kalsel, maupun Penajam, Kaltim.
Masing-masing di Desa Kasiau Raya, Kecamatan Murung Pudak dan empat desa di Kecamatan Batu Sopang (Penajam) yakni Desa Batu Kajang, Desa Sungai Terik, Desa Busu, dan Desa Songka.
Dalam sosialisasi di hadapan ratusan warga Kecamatan Batu Sopang, di aula kantor camat Batu Sopang, Ruspandi menyebutkan, penertiban pipa mengacu pada Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300 Tahun 1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyaluran Minyak dan Gas Bumi. Jarak aman yang ditetapkan yakni 20 meter dari kanan dan kiri pipa penyaluran migas sepanjang Tabalong – Penajam yang dibangun sejak 1958 dan dioperasikan 1961.
“Jarak aman yang ditetapkan adalah 20 meter dari kanan dan kiri pipa, jadi ada larangan mendirikan bangunan serta menanam tanaman keras di sekitarnya,” jelas Ruspandi didampingi pengawas utama stasiun booster 1 Batu Butok, Chandra Sutrisno.
Chandra mengatakan, untuk kegiatan pembersihan lahan mulai dilaksanakan di wilayah Gunung Rambutan, yakni di kilometer 98 hingga 116.
“Untuk wilayah Penajam terdapat sekitar 300 Kepala Keluarga yang terdata sebagai pemilik bangunan di sekitar jalur pipa. Melalui kegiatan sosialisasi, diharapkan muncul kesadaran penduduk untuk melakukan pembongkaran, karena hal itu menyangkut keselamatan bersama,” katanya.
Data di Pertamina, menunjukkan, sekitar 10 titik pipa penyaluran di wilayah Batu Butok (Kalimantan Timur), rawan bocor dan harus segera diganti, yakni di kilometer 49 Desa Solan, Kecamatan Jaro dan beberapa titik di wilayah Kalimantan Timur yakni kilometer 53,4 Batu Babi, kilometer 63 Maliri, kilometer 63 Ramubia, kilometer 63,8 Tiwau, kilometer 85,6 Gunung Raja (Serakit), kilometer 88,5 Busui, kilometer 93,7 Songka, kilometer 100 Batu Kajang dan kilometer 104,5 Setiu. Metro7/usy/KlikHeadline
Tinggalkan Balasan