KOTABARU, metro7.co.id – Wilayah Pulau Laut Timur banyak terdapat lahan pertanian. Untuk pengairan lahan sawah masih bertumpu pada tadah hujan.

Hal itu diungkapkan wakil ketua DPRD Kotabaru, M Arif. Menurut Arif para petani akhirnya tidak dapat maksimal melakukan penanaman.

“Petani tidak maksimal menanam setahun tiga kali, karena belum adanya sistem pengairan sawah secara khusus,” tutur Arif kepada wartawan, Senin (22/7).

Ia mengatakan terkait itu pemerintah daerah ( pemda) sudah punya inovasi.

“Pemerintah mengusulkan agar tanah-tanah pertanian di sana itu agar dilakukan penelitian,” kata dia

Hanya saja hasilnya dari Bappeda belum juga diimplementasikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

“Tingkat keasamannya lahan lahan di sana itu tinggi. Dan ada pasang surutnya,” katanya

Mengatasi itu harus ada varietas yang cocok untuk tingkat keasaman dan pasang surut. “Sudah ada hasil penelitian untuk itu, tapi belum dilaksanakan,” ungkap Arif.

Arif menambahkan bahwa terakit itu sudah dianggarkan secara dua tahun berturut-turut.

“Akan tetapi demplot belum pernah dikerjakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Seandainya ada kita kan selalu memberikan bantuan bibit varietas ini, yang menyesuaikan kondisi tanah,” pungkasnya. ***