Petaka Senjata Makan Tuan saat Berburu di Kotabaru
KOTABARU, metro7.co.id – Seorang pria di Kotabaru, ditemukan tergeletak tak bernyawa di jalan kebun karet, Desa Sebelimbingan, Pulau Laut Utara, Kamis (9/2/23) sekira pukul 01.00 wita.
Korban adalah MK, kelahiran Bundar (Kalteng) 23 Maret 1961. Purnawirawan Polri ini tercatat beralamat Perambaian III Gang Ramania No. 44 RT/RW. 030/007, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota banjarbaru.
Waka Polres Kotabaru, Kompol Sofyan saat jumpa pers membeberkan, pada Rabu (8/2), sekitar jam 16.00 wita korban keluar rumah untuk berburu babi.
Sofyan menuturkan hingga pukul 00.10 wita, korban belum juga pulang, hingga oleh dua rekannya disusul ke daerah perkantoran Desa Megasari dan Desa Sebelimbingan sekira 01.00 Wita.
Diketahui pukul 18.32 wita korban ternyata sempat menghubungi salah satu rekannya memberitahukan bahwa ia tidak mendapat hasil buruan dan akan kembali lagi besok.
Atas keterangan itu saksi mengira korban sudah pulang ke rumah. Dilakukan lah pencarian dan korban ditemukan dilokasi berburu terakhir kalinya, sekitar pukul 01.00 wita. Kemudian korban langsung dievakuasi ke RSUD PJS dengan menggunakan ambulan BKW
“Saat didapati korban dalam kondisi terlentang dan badan korban dalam kondisi kaku dengan posisi masih memakai helm,” kata dia
Hasil visum ditemukan luka lubang di bagian leher tembus ke kepala belakang korban dengan kondisi kepala belakang pecah tidak beraturan.
Sofyan menyebut tim menemukan fakta, bahwa korban berburu menggunakan senpi rakitan laras panjang yang dibungkus korban dalam tas kain dan dimasukkan ke tas.
“Berdasarkan olah TKP korban ditemukan masih di atas kendaraan yang sudah dalam posisi tergeletak ke kanan. Kaki sebelah kanan korban tertindih sepeda motor dan kunci kontak masih menyala,” ujar Sofyan
Dalam tas korban lanjut Sofyan terdapat satu buah senjata api rakitan laras panjang berisi satu peluru aktif kaliber 5,56 mm serta satu buah selongsong peluru
“Posisi senjata ada dalam tas menghadap ke atas, yang terletak di bagian depan sepeda motor,” katanya
Ditambahkan dia keterangan saksi pemilik warung tak jauh dari lokasi TKP bahwa sekira jam 19.00 wita melihat lampu sepeda kotor korban berjalan ke arah warungnya kondisi saat itu gelap dan hujan lebat.
Tiba tiba sepeda motor itu berhenti dan hanya melihat lampu sepeda motor masih menyala sampai akhirnya pukul 21.30 wita
Pada saat saksi ingin menutup warungnya lampu kendaraan korban masih terlihat tetapi mulai meredup. Korban pun tidak merasa curiga saat itu. ***