PARINGIN – Banyaknya potensi wisata di Balangan khusunya pada objek wisata sungai maupun air terjun yang belum terexplore ke khalayak ramai. Membuat Forum pecinta Alam (FPA) Balangan turun kelapangan melakukan pemetaaan lokasi.
 Kali ini FPA melakukan eksplorasi potensi objek wisata daerah Dayak Pitap, dengan melakukan Pengarungan Sungai Pitap dan Observasi Budaya masyarakat lokal disekitar lolkasi tersebut yaitu Dayak Pitap.
 Komunitas tempatnya para pecinta alam di Balangan ini selama 2 hari melakukan kegiatan yang dimulai dari hari Sabtu (17/12) hingga Minggu (18/12) kemarin. Mereka melakukan penyusuran Sungai Pitap dari dusun Nanai anak desa Ajung hingga desa Sungsum Kecamatan Tebing Tinggi juga kemudian diteruskan dengan  Observasi Budaya di desa Ajung yang merupakan salah satu pusat kebudayaan Dayak Pitap.
 Ketua FPA Balangan Sugianoor mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan potensi potensi wisata yang dimiliki daerah Balangan kepada masyarakat luas. Serta objek wisata tersebut juga bisa dikembangkan agar dapat menjadi objek wisata yang bagus dan dapat dinikmati oleh warga balangan maupun dari luar Balangan.
 Ketua pecinta Alam ini mencerikatan, pihaknya menggunakan bermacam alat untuk mengarungi jeram di Sungai Batang Pitap seperti, Perahu Karet, Kayak dan River boarding, River Tubing riffer serta Lanting (bambu rafting). Kegiatan itu dilakukan agar pemetaan yang dilakukan lebih rinci dan jelas.
 “Dari hasil ini kami berpendapat jika Sungai Batang Pitap sangat potensial dikembangkan menjadi wahana wisata arung jeram,” bebernya.
  Sedangkan menurut salah satu pengiat olahraga arus deras (whitewater kayak) Eddy Supriatna, Sungai Batang Pitap sangat layak untuk dikembangkan untuk olahraga air dan wisata alam khususnya Arung Jeram.
 Lebih rinci, menurut Eddy yang ikut dalam kegiatan ini mengungkapkan, secara greade sungai Batang Pitap ini bisa digunakan dari pemula sampai ahli untuk kegiatan Arung Jeram baik mengunakan Perahu Karet, Kayak dan riffer board serta bambu rafting.
 “Potensinya sudah sangat bagus, itu kembalinya kepemerintah daerah saja lagi. Bagaimana mengolahnya mulai dari akses jalan, hingga sarana dan prasarana di objek wisata tersebut ,” pungkasnya. (metro7/wnd)