Petani Cabai Hiyung Studi Banding ke Banyuwangi
RANTAU – Dua orang petani cabai Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah, yaitu Junaidi dan Barjo mendapat kesempatan mengikuti studi banding ke lokasi pertanian cabai ke Banyuwangi, Jawa Timur selama 4 hari, Rabu-Sabtu (7-10/10/2015).
Menurut Junaidi, setelah mengamati areal pertanian cabai di Banyuwangi, dia sontak kagum, karena cara penyiraman cabainya lebih canggih.
Selain itu, areal cabainya juga bersifat tumpang sari. “Setelah usai panen cabai, lahannya dapat ditanami dengan tanaman lain,” jelas Junaidi.
Menurut Junaidi, banyak ilmu yang didapat dari kunjungan itu dan akan diterapkan di Tapin.
Namun petani Banyuwangi heran dengan harga cabai di Desa Hiyung, Tapin.
“Kalau di Banyuwangi harga cabai saat ini berkisar Rp 10 ribu perkilo, sedangkan di Tapin harganya saat ini Rp 50 ribu perkilo,” jelas Junaidi.
Dari tahun ke tahun, Junaidi menjelaskan, warga desa yang menjadi petani cabai terus bertambah karena hasilnya menguntungkan. (metro7)
Menurut Junaidi, setelah mengamati areal pertanian cabai di Banyuwangi, dia sontak kagum, karena cara penyiraman cabainya lebih canggih.
Selain itu, areal cabainya juga bersifat tumpang sari. “Setelah usai panen cabai, lahannya dapat ditanami dengan tanaman lain,” jelas Junaidi.
Menurut Junaidi, banyak ilmu yang didapat dari kunjungan itu dan akan diterapkan di Tapin.
Namun petani Banyuwangi heran dengan harga cabai di Desa Hiyung, Tapin.
“Kalau di Banyuwangi harga cabai saat ini berkisar Rp 10 ribu perkilo, sedangkan di Tapin harganya saat ini Rp 50 ribu perkilo,” jelas Junaidi.
Dari tahun ke tahun, Junaidi menjelaskan, warga desa yang menjadi petani cabai terus bertambah karena hasilnya menguntungkan. (metro7)
Tinggalkan Balasan