KOTABARU — Banyaknya anjing liar yang memenuhi jalan di pinggiran kota Kabupaten Kotabaru terutama pada malam hari, keberadaannya sudah meresahkan masyarakat. Pasalnya, tidak jarang terjadi kecelakaan pada jalur alternatif itu, akibat pengendara menabrak anjing yang tiba-tiba saja menyeberang jalan.

Jika dicermati, kelompok anjing liar yang menyebar pada hampir seluruh jalan  alternative itu, diperkirakan tidak kurang dari seratus ekor yang dipastikan jumlahnya akan terus bertambah.
Seorang warga, M Yasin, mengaku belum lama tadi sempat terjatuh dari kendaraan akibat menabrak anjing yang tiba tiba menyeberang saat dirinya melintasi Jalan Gunung Sentral pada malam hari. Padahal menurutnya, dia telah berkendara dalam kecepatan aman, sekitar 40 km/jam. Begitu juga Supriadi, mengalami hal yang sama ketika melintasi Jalan Selokayang.
Kekhawatiran lain yang timbul akibat banyaknya anjing liar hidup berkelompok kelompok di pinggiran kota ini adalah bahaya penyakit Rabies yang penularannya bisa belangsung dengan cepat.
Untuk mengantisipasi hal itu, tidak jarang sekira jam 02.00, warga melakukan penembakan terhadap anjing anjing liar dengan menggunakan senapan angin.
Seorang pegawai peternakan kotabaru yang enggan disebut namanya ketika diajak berbincang lepas terkait meningkatnya populasi anjing liar ini menyatakan, Dinas Peternakan bisa mengambil tindakan, jika ada permintaan dari masyarakat. Itu pun harus dikerjakan secara ekstra hati hati, sebab biasanya yang dilakukan adalah menyebar racun pada titik dimana kelompok anjing liar itu berada, pada waktu-waktu tertentu.
“Setelah beberapa jam, sisa-sisa racun yang ditebar itu harus dipungut dan diamankan kembali, karena dihawatirkan dapat mencelakakan hewan lain yang bukan sasaran. Bahkan bisa saja anjing peliharaan ikut mati,” jelasnya.
Setelah anjing-anjing itu mati, bangkainya pun harus diurus secara benar, dengan cara mengubur pada lokasi yang telah ditentukan.
“Jika kapasitasnya banyak, penggalian lubang bisa menggunakan alat berat (eskavator – red), dan semuanya harus kerja cepat, sebab jika lambat, banyak resiko yang dapat terjadi. Di antaranya racun yang ditebar sangat berbahaya bagi mahluk hidup lainnya. Bangkai anjing jika terlambat menguburnya juga bisa membusuk dan menyebar bakteri. Intinya, menanggulangi hal ini,  memerlukan dana operasional yang tidak sedikit,” tutup sumber Metro7 itu. Metro7/Andi