PARINGIN, metro7.co.id – Selenggarakan Workshop Digitalisasi Pengelolaan Keuangan BUMDes Pemerintah Kabupaten Balangan harapkan kepala desa, sekretaris, dan bendahara BUMDes bisa mengelola keuangan desa dengan bijak.

Pada acara tersebut, Pj Bupati Balangan, Taufik Hidayat, yang diwakili oleh Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan, Akhmad Nasa’i, memberikan sambutan dan menyampaikan pesan khusus terkait pengelolaan keuangan di desa.

Dalam sambutannya, Nasa’i menyampaikan bahwa setiap desa memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda. Meski banyak potensi yang belum tereksplorasi di berbagai desa, hal ini sering kali disebabkan oleh dua faktor utama: ketidakmampuan dalam mengenali potensi tersebut dan kurangnya inisiatif dalam memanfaatkannya.

“Penting untuk dipahami bahwa pengelolaan keuangan BUMDes bukan sekadar catatan administrasi, melainkan amanah yang harus dilakukan secara transparan. BUMDes memegang peran strategis dalam perekonomian desa,” ujarnya pada Senin (30/9/2024) lalu.

Lebih lanjut, Pjs Bupati juga menekankan bahwa pengelola BUMDes memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola keuangan yang masuk dan keluar. Keuangan tersebut harus dikelola dengan baik, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Saya ingatkan, pengelola BUMDes memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Dana yang dikelola harus benar-benar dipastikan penggunaannya sesuai aturan,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan dan optimalisasi potensi ekonomi desa bergantung pada kebijaksanaan para pengelola BUMDes dalam mengelola sumber daya yang ada.

Sebagai penutup, Pjs Bupati berharap para peserta workshop memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar tentang pengelolaan keuangan BUMDes secara digital. Ia mendorong peserta untuk aktif mengikuti materi dan tidak ragu bertanya jika ada hal yang belum dimengerti.

“Ilmu yang kalian dapatkan di sini harus diaplikasikan secara nyata di desa masing-masing. Jangan ragu untuk bertanya kepada para narasumber jika ada hal yang kurang dipahami,” tambahnya