Rantau — Pokja I Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin menggelar pelatihan Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Keluarga, di Sekretariat PKK Kabupaten Tapin, baru-baru tadi. Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan SIP.
Pelatihan ini dihadiri Wakil Ketua TP PKK Tapin Hj Diah Nila Purmana Sufian Noor, Kepala BPPKB Drs Rahman Ramli, Kepala Dinkes Noor Ifansyah SKM MS dan kader-kader PKK se-Kabupaten Tapin.
Menurut Ketua Pelaksana, Dra Raudah mengatakan kegiatan pelatihan PIK Keluarga ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang lembaga yang menangani tugas dan fungsi pemberdayaan perempuan di masyarakat untuk meningkatkan kinerja dalam upaya perlindungan perempuan dan anak.
Peserta pelatihan ini terdiri dari pelaksana PIK keluarga kecamatan dan desa sebanyak 60 orang. Masing-masing kecamatan sebanyak 5 orang dan dilaksanakan selama satu hari. “Dengan kegiatan ini peserta dapat menambah pengetahuan tentang pusat informasi konsultasi keluarga yang dilaksanakan di kecamatan dan desa,” ujarnya.
Narasumber pelatihan ini berjumlah tiga orang. Yaitu Dra Hj Rabiah dengan materi Pusat Informasi dan Konseling Keluarga, Hj Asni Fatimah materi KDRR dan Pelayanan KDRT, serta Ni’mah Azizah SAg materi Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja).
Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan SIP dalam sambutannya mengatakan, warga Tapin kini bisa memanfaatkan kehadiran PIK keluarga yang digagas Tim PKK Tapin.
Menurut Hj Ratna, PIK ini dapat memberikan pelayanan berupa konseling maupun informasi yang relevan dengan masalah keluarga. Bantuan yang diberikan bersifat profesional, karena para kader PKK telah dibekali pelatihan dan buku panduan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan.
“Masalah yang dapat ditangani oleh PIK Keluarga terkait akses informasi seperti cara mendapatkan kartu gakin, pengurusan keringanan biaya sekolah, bantuan modal, pengembangan keterampilan, bahkan pemecahan masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ujar Hj Ratna.
Caranya kata Ratna, dengan melakukan dengan memberikan surat pengantar yang diperlukan warga untuk mengurus dan memecahkan masalah-masalah tersebut. Peran yang diambil PKK dalam hal ini menjadi sangat penting karena menjadi ujung tombak yang berhubungan dengan pemecahan masalah keluarga. “Kepada para kader yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat memanfaatkan kesemepatan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk membantu tugas dan fungsi PKK di daerah masing-masing,” harap Ratna. (Metro7/Fit)