Program B2SA Diharapkan Bisa Menurunkan Angka Stunting Balangan
PARINGIN, metro7.co.id – Program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Goes To School yang di laksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan diharapkan guna mewujudkan tujuan penganekaragaman pangan.
Kegiatan yang digelar di SMA Negeri 1 Paringin, membuat para siswa sangat antusias untuk mempelajari dan memahami banyaknya jenis pangan yang sehat untuk dikonsumsi dan juga banyak ilmu yang mereka dapatkan dari sosialisasi B2SA Goes To School ini.
Kegiatan B2SA Goes To School ini sejalan dengan program Kampanye Sekolah Sehat (KSS) untuk mendukung terciptanya generasi emas 2045.
Plt. Kepala DKP3 Balangan, Mukhlis, menyampaikan program tersebut tidak hanya sekadar sosialisasi semata melainkan juga bagian dari gerakan Merdeka Belajar yang berfokus pada 3S yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik dan Sehat Imunisasi.
“Program B2SA ini akan terus terlaksana dan selalu ditingkatkan terkait kualitasnya serta diharapkan melalui program ini pula dapat menurunkan angka stunting pada anak khususnya di Balangan,” ujarnya, Jum’at (18/05/2024).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan, Neneng Jamila, dengan tegas menyebut program ini tidak hanya menyasar para pelajar tetapi juga kader posyandu, kader gizi dan bidan posyandu untuk turut andil dalam upaya pencegahan dan perbaikan gizi bagi masyarakat.
“Kami ingin mengedukasi kegiatan serupa yang ditargetkan untuk 5000 pelajar baik itu SD, SMP dan SMA. Selain itu B2SA juga menyasar kepada kader-kader posyandu desa. Alhamdulillah kami sudah mengadakan acara ini dan target kami harus selesai di tahun ini,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala SMA Negeri Paringin, Paimin, sangat menyambut baik dengan digelarnya edukasi pola pangan B2SA.
Melalui kegiatan ini ia berharap dapat meningkatkan kesadaran para peserta didik untuk menjaga kesehatan diri sedini mungkin.
“Untuk mengedukasi, memahami, mengenal tentang B2SA di mana anak-anak mungkin ada yang belum sarapan, ada juga yang hanya makan mie instan sehingga dengan kegiatan sosialisasi ini dapat mengedukasi mereka,” pungkasnya. ***