Puncak Mappanre Ri Tasi E
TANAH BUMBU, metro7.co.id – Hari puncak pelaksanaan Pesta Laut Pesta Adat Mappanre Ri Tasi E di Laut Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, terasa jauh sangat berbeda dan tahun ini lebih agamis.
Pasalnya, kegiatan ditengah laut, diatas kapal hias oleh Sandro dan rombongan Bupati Tanah Bumbu HM Zairillah Azhar, sudah jauh dari syirik.
Pelaksanaannya lebih agamis dan selama kegiatan terus dibarengi dengan kegiatan keagamaan seperti tausyiah dan zikir bersama.
Tepat pada Minggu (22/05/2022), acara puncak pelaksanaan dengan turun ke laut menggunakan kapal nelayan, beriringan dengan puluhan kapal hias nelayan lainnya berangkat dari dermaga jetty Pagatan menuju tengah laut.
Iring-ringan kapal hias mengiring kapal utama yang diikuti Abah Bupati dan sandro dari Adat Bugis (Ade Ogi) Pagatan, serta membawa makanan seperti Lapat dan Sokko Tumbu makanan khas Bugis untuk dimakan bersama di tengah laut.
Kapal digiring puluhan kapal dan dikawal oleh Satpolairud Polres Tanbu, Lanal, Basarnas dan BPBD di Laut Pagatan sampai dengan kembali ke darat lagi.
Di tengah laut, pembacaan doa pun dilaksanakan dengan harapan tangkapan ikan bagi nelayan nantinya kembali melimpah.
Bupati Tanbu Abah HM Zairullah Azhar, mengapresiasi kegiatan yang digelar Lembaga Ade Ogi Pagatan yang berjalan dengan lancar dan jauh dari bau kesyirikan lagi.
Sebab diketahui, kegiatan beberapa tahun lalu, masih ada kegiatan yang dianggap kurang pas karena adanya pemotongan ayam di tengah laut dan ayamnya dilempar ke laut. Namun tahun ini, tidak ada lagi kegiatan yang berbau syirik tersebut.
“Kami Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan Lembaga Adat Ogi dan jauh dari kesyirikan,” katanya.
Kegiatan ini, adalah event tahunan yang dilaksanakan di Pantai Pagatan yang merupakan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang para nelayan.
“Bukan sekadar budaya tapi ada nilai – nilai yang diwariskan kepada anak cucu kita. Ini yang harus kita lestarikan dengan tetap menjaga budaya agar tak ada lagi berbau syirik,” sebutnya.
Pada event budaya maritim itu, tidak hanya melibatkan orang Bugis namun bersatu dengan banyaknya suku di Tanahbumbu ini dan punya kesempatan untuk menampilkan keseniannya.
“Disini kita ajak semua suku untuk bersatu karena Bumi Bersujud ini milik kita bersama. Kita akan terus berjuang untuk kehidupan masyarakat Tanahbumbu yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Kalsel, Suparno, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tanahbumbu. Ini merupakan event budaya yang harus terus dilestarikan.
Kegiatan juga berjalan lancar dan aman yang dilangsungkan dengan banyak stand pedagang tentu juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Mudah-mudahan ini bisa masuk dalam kalender tahunan Provinsi Kalsel untuk menjaga kelestarian budaya maritim ini,” katanya membacakan sambutan Gubernur Kalsel, H Sahbirin yang berhalangan datang.
Sementara itu, Ketua Lembaga Ade Ogi Pagatan, Fawahisah Mahabbatan, mengatakan kegiatan event Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi E ini merupakan adat tahunan yang dilaksanakan setiap tahun. Namun sempat ditiadakan selama dua tahun karena pandemi covid-19 dan sekarang bisa dilaksanakan lantaran keadaan sudah berangsur normal pada PPKM Level 1.
Kegiatan budaya maritim ini dikemas dengan berbagai kegiatan dan mengajak semua suku yang ada di Tanbu terlibat untuk memeriahkan event budaya tersebut.
“Ini adalah pesta adat yang harus dilestarikan dan merupakan warisan nenek moyang kita sebagai pelaut. Kegiatan tahun ini juga sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena dikemas bernuasa religi dan sudah menghilangkan hal berbau syirik,” jelasnya.
Selama kegiatan ini, juga banyak perputaran perekonomian masyarakat jelas meningkat yang digelar selama 40 hari ini dan kembali akan diperpanjang hingga 29 Mei mendatang untuk kegiatan hiburan.
“Tentunya, ini akan memberikan pemasukan bagi daerah dengan adanya event ini dan juga untuk mempromosikan wisata maritim di Tanah Bumbu,” tandasnya. ***