• Bupati Bantu Obat-obatan Hewan
Amuntai – Pemerintah Pusat berikan perhatian serius terhadap perkembangan Kerbau rawa dan itik Alabio yang merupakan dua plasma Nuftah Nasional yang ada di kabupaten hulu Sungai Utara (HSU).
Baru-baru ini pemerintah pusat melalui Dana Bantuan Alokasi Khusus (DAK) senilai 550 juta dikhususkan untuk  pembangunan  Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Danau Panggang.
Tujuan dari pembangunan Puskeswan itu sendiri adalah untuk melindungi habitat dari Kerbau dan Rawa dan itik Alabio itu sendiri dari gangguan khususnya dari serangan penyakit berbahaya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diwakili Drh. Tris Fadianto, M.Si menjelaskan terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu saat ini berpotensi menyebabkan banyak hewan ternak terjangkit berbagai macam penyakit.
Namun dengan dibangunkannya puskeswan ini diharapkan peternak di HSU tidak perlu khawatir lagi untuk membawa hewan ternak milik mereka agar segera mendapat perawatan dan pengobatan.
“Kalau muncul gejala penyakit pada hewan ternak jangan ragu untuk membawa ke puskeswan, agar segera diketahui dengan tepat jenis penyakitnya,” ujarnya.
Karena menurutnya jika masyarakat lambat menangani hewan ternak yang sakit, dikhawatirkan akan menjangkiti ternak yang lain sehingga semakin menambah kerugian bagi peternak.
Ia berharap dengan keberadaan puskeswan ini diharapkannya lebih mendorong dan memotivasi peternak untuk meningkatkan populasi hewan ternak mereka, ujarnya.
Sementara itu Bupati HSU Drs H Abdul Wahid HK menyatakan dukungan Pemda HSU terhadap pelaksanaan antsipasi penyakit hewan ternak dalam upaya peningkatan populasi, melalui penyediaan alokasi dana pada Dinas Perikanan dan Peternakan, termasuk dana pendampingan puskeswan.
“Semoga dengan adanya puskeswan ini dapat dilakukan upaya pengamatan, pencegahan dan pengendalian serta pemberantasan penyakit hewan,” tandas Wahid.
Wahid jelaskan, agar dalam pelaksanaannya nanti puskeswan ini dapat melayani masyarakat, khususnya peternak di Kecamatan Danau Panggang dan paminggir.
Ia juga berharap, kedepannya tugas pelayanan kesehatan  juga bisa meliputi tugas bersama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk lebih mengotimalkan upaya pelestarian plasma nutfah dan pengembangan hewan ternak di daerahnya.
Bupati HSU memaparkan saat HSU memiliki populasi ternak itik Alabio sebanyak 1.339.202 ekor, Ayam buras sebanyak 713.171 ekor, sedangkan populasi kerbau rawa sebanyak 7.813 ekor.
Pada kesempatan itu bupati menyerahkan bantuan obat-obatan untuk hewan ternak bagi empat desa, yakni Desa Tampakang, Bararawa, Ambahai dan Paminggir sekaligus penyerahan dana pengembangan usaha budi daya perikanan.
Salah satu peternak itik Alabio H. Djurkani kepada Metro7 mengaku sangat senang dan terbantu dengan adanya Puskeswan di HSU karena selama mereka mengaku sangat kesulitan mengatasi penyakit yang suatu saat bisa menyerang ternaknya.
 “Selama ini biasa berkonsultasi dengan pihak penyuluh yang dari kecamatan dan itu pun kalau mereka bisa mengatasi penyakit tersebut,” akunya.
Ia juga mengatakan bahwa beternak itik bukanlah suatu hal yang mudah, karena sulitnya kalau satu ekor saja ternak itiknya terserang penyakit dan mati pihaknya harus cepat-cepat untuk memisahkan itik lainnya.
Karena kalau tidak segera di pisah maka kemungkinan besar itik-itik yang lainnya juga akan ikut mati karena penyakit tersebut. (Metro7/Ayie)