BATULICIN, metro7.co.id — Sejumlah warga di Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir dan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu mengaku mendukung pernyataan Ketua DPRD setempat Tanah Bumbu H. Supiansyah, SE., MH yang menyatakan persetujuan pengembalian nama RSUD dr. Andi Abdurrahman Noor (DHAAN) menjadi Amanah Husada.

”Saya sangat mendukung sekali pengembalian nama RSUD milik pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, dari DHAAN ke Amanah Husada,” kata Siti Hasniah seperti dikutip metro7.co.id dari aktualkalsel.com, Jum’at (2/12/2022).

Menurut staf keuangan Radio Swara Bersujud (RSB) Tanah Bumbu itu, selama ini masyarakat lebih mengenal rumah sakit milik pemerintah itu dengan sebutan Amanah Husada.

Nama panggilan dr. H. Andi Abdurrahman Noor, ungkap Hasniah, terlalu ribet, dan terlalu asing baginya. Hasniah menceritakan, ibunya bolak – balik di DHAAN karena sakit. ”Ketika ditanya di mana dirawat? Saya jawab, di Amanah Husada,” ungkapnya.

Sementara itu, Ade Fitriansyah, warga Pagaruyung, Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, sebutan Amanah Husada lebih familiar kedengarannya.

” DHAAN itu, apa sih sumbangsihnya untuk pemekaran Tanah Bumbu menjadi defenitif tidak ada,” katanya.

Jujur, jelas Ade, dia tidak familiar sekali dengan sebutan DHAAN untuk rumah sakit itu, tapi kalau Amanah Husada sudah dikenalnya dari waktu kecil.

Rahmatullah, salah satu warga Tanete juga mengatakan, keluarga mereka ataupun masyarakat di sana lebih lekat dengan sebutan RSUD Amanah Husada.

Sekda Tanah Bumbu Dr. H. Ambo Sakka mengatakan, untuk perubahan nama tersebut, pihaknya sudah mengusulkan ke DPRD setempat melakukan pencabutan Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor (DHAAN) Tanah Bumbu.

”Dan kembali saya ungkapkan, pengembalian nama dari DHAAN ke Amanah Husada atas permintaan masyarakat Bumi Bersujud. Masalahnya, Amanah Husada merupakan nama asal rumah sakit milik pemerintah itu,” demikian Sekda Dr. Ambo Sakka. ***