Amuntai — Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin turut menghadiri haul pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai, KH  Abdurrasyid Bin H  Ramli yang ke-79, Rabu (4/9) tadi. Pada kesempatan itu gubernur sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruang belajar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rakha.
“Semoga sebelum masa jabatan saya berakhir pembangunan ruang belajar ini bisa selesai, karena saya tidak mau gubernur berikutnya terbebani,” kata Rudy Arifin.
Ia akan memperjuangkan bantuan pembangunan ruang belajar ini.
Karenanya ia berharap pembangunan ruang belajar ini selesai bertepatan dengan berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubenur Kalimantan Selatan yang masih tersisa dua tahun.
Menurutnya, Pemprov sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 750 juta, Kalau biaya ruang belajar Rp 5,9  miliar dan dikurangi Rp 750 juta, berarti pihaknya harus memperjuangkan sisa biaya pembangunannya selama dua tahun terakhir.
Rudy juga menyarankan kepada pengurus Ponpes Rakha untuk mengajukan pembangunan Rusunawa untuk mahasiswa ke Kementerian Perumahan Rakyat agar dibangunkan kembali Rusunawa di Komplek Ponpes Rakha. “Kita ajukan saja proposal pembangunan Rusunawa tersebut ke pemerintah pusat, kalau perlu menterinya yang kita undang kesini,” sarannya.
Ia juga menyarankan agar pengurus Rakha menyampaikan program-program STIQ ke pemerintah provinsi. “Mumpung saya masih menjabat sebagai gubernur, silahkan pihak STIQ menyampaikan program-programnya ke provinsi,” ujarnya.
Karena dengan semakin banyak program dari Rakha akan semakin banyak pula merekrut mahasiswa-mahasiswa baru yang ingin belajar di ponpes ini. (Metro7/Ayie)