BANJARBARU, metro7.co.id – Alumni Persatuan Mahasiswa Kalimantan Selatan (PMKS) Bogor menggelar Sarasehan
Ketahanan Pangan dan Gizi Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara di Balai Inseminasi Buatan (BIB) di Banjarbaru, Minggu (13/5) malam.

Sarasehan ini menghadirkan narasumber diantaranya Dr Muhrizal, Prof Dr Ir Masganti, Dr Wahyu Darsono, Dr Ika Sumantri dan Hilmi Arifin.

Ketua Panitia, Totok Dewanto mengatakan, alumni PMKS Kalsel berjumlah ribuan orang tersebar hingga ke pulau Jawa.

Menurutnya, para alumni merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsih pemikiran untuk katahanan pangan Kalimantan Selatan.

“Beberapa masukan untuk Kalsel, diantaranya perlu membenahi infrastruktur pertanian agar tidak mengalami banjir dan kekeringan. Selanjutnya mencegah alih fungsi lahan dengan menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di setiap kabupaten kota,” jelasnya.

Pihaknya juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan indeks penanaman. Kemudian modernisasi alat pertanian agar lebih efisien dan ekonomis. Selanjutnya menambah areal tanam.

“Sedangkan untuk peternakan, rekomendasinya adalah mendorong penerapan sistem integrasi kelapa sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma (Siska Ku Intip) di seluruh perusahaan sawit. Kemudian mengupgrade pejantan sapi unggul dan mendorong industri hilirisasi sapi potong,” bebernya.

Dirinya menambahkan, untuk bidang perikanan disarankan masyarakat melakukan budidaya dengan sistem bioflok.

“Selain memberikan sumbangan pemikiran pihaknya juga memohon dukungan untuk merevitalisasi arsama mahasiswa di jalan Bogor Baru,” katanya.

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sulkan mengucapkan terima kasih atas segala pemikiran yang disampaikan kepada Pemprov Kalsel.

Ia sangat berterima kasih jika saudara dengan segala kompetensi, latar keilmuan, dan sumber daya, turut mengambil perana aktif dalam pembangunan pertanian di Kalsel.

“Bagaimanapun, tongkat estafet pembangunan bukan hanya digerakkan oleh pemerintah, tetapi juga komponen masyarakat dengan masing-masing keahlian di bidangnya,” katanya.

Sahbirin Noor mengungkapkan, pemikiran tersebut akan dintegrasikan dalam perencanaan pembangunan banua Kalsel.

Disampaikannya, Pemprov Kalsel menyiapkan berbagai strategi guna membantu meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk di antaranya membangun infrastruktur pertanian, memanfaatkan teknologi tepat guna, hingga menggarap lahan-lahan baru yang potensial.

“Selain beras, Kalsel juga terus meningkatkan target produksi bahan pangan lainnya dari tahun ke tahun, seperti jagung, kacang tanah, cabai besar, cabai rawit, hingga bawang merah. Produksi hasil pangan tersebut diharapkan tidak hanya mencukupi kebutuhan warga banua, tetapi juga melengkapi pasokan pangan untuk IKN di Kaltim,” tutupnya.