BATULICIN, metro7.co.id — Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting sebesar 21,6 persen secara nasional. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen.

Target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Seperti diketahui stunting di Tanah Bumbu saat ini berada diangka 16,1 persen, sedangkan target dari pemerintah pusat yakni 14 persen.

“Pada 2024 mendatang jumlah stunting di Tanah Bumbu harus turun jadi 14 persen,” kata Sekda Ambo Sakka pada pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting dan Launching Orang Tua Asuh Anak Stunting 2023 di daerah ini.

Untuk menurunkan jumlah stunting, maka para pejabat di Tanah Bumbu mulai kepala SKPD, pejabat eselon II dan III diminta menjadi orang tua asuh untuk empat atau tiga orang anak.

“Saya berharap para pejabat ini mau menyisihkan rejekinya 2,5 persen untuk penanganan stunting di daerah ini,” ungkap Ambo Sakka, Rabu (9/8/2023), di Gedung Bersujud I, Kapet Simpang Empat.

Kepada wartawan Ambo Sakka mengatakan, dengan melibatkan semua komponen ikut menangani stunting, maka apa yang menjadi target pemerintah bisa turun 14 persen akan tercapai.

Seperti diketahui, bulan lalu, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta, Rabu (25/1/2023) lalu.

“Target yang saya sampaikan 14 persen di tahun 2024 harus bisa kita capai,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di Tanah Air.

Apalagi stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak.

Acara dihadiri unsur Forkompinda, Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu Muhammad Yandi Noorjaya, kepala SKPD lainnya, para camat, kepala puskesmas dan undangan lainnya. ***