Aruh Baharin adalah bagian tradisi dari masyarakat adat Dayak Pitap di Kabupaten Balangan. Aruh Ganal adalah upacara adat yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat adat Dayak Meratus yang ada di Kalsel.  Aruh dalam bahasa masyarakat setempat berarti perayaan, sedang Ganal berarti besar, sehingga Aruh Ganal bila diartikan kurang lebih merupakan sebuah perayaan besar adat masyarakat Dayak.

“Pada masyarakat adat Dayak Pitap, Aruh Ganal disebut Aruh Baharin yang dilaksanakan sebagai perwujudan rasa syukur setelah musim panen,” jelas tokoh adat setempat.
Meskipun Aruh Baharin diselenggarakan seusai masa panen, namun tidak setiap tahun dilaksanakan, tergantung hasil panen saat itu, apakah mencukupi untuk ukuran sebuah perayaan atau tidak.
Untuk pelaksanaan Aruh Baharin, masyarakat adat Dayak biasanya mempersiapkan sedikitnya tiga ekor kerbau, tujuh ekor kambing dan dua pikul ayam sebagai hidangan selama perayaan.
Aruh Baharin dilaksanakan selama satu minggu penuh, namun puncak acara digelar pada Jumat malam selama satu malam suntuk, yang diisi dengan upacara adat yang disebut “Batandik”, yaitu menari sambil diiringi pembacaan mantra berisi pujian dan doa kepada Dewa.
Pembacaan mantra dan doa dilakukan oleh para tokoh masyarakat adat yang disebut “Balian”, sedang proses pembacaannya disebut “Bamamang”. Upacara Aruh Baharin biasanya dihadiri oleh para “Balian” dari seluruh Balai Adat yang ada di Kalsel yang jumlahnya bisa sampai 10 orang per satu Balai Adat.
Melalui upacara adat Aruh Baharin, masyarakat adat Dayak Pitap di Balangan menyampaikan rasa syukur, puji-pujian dan doa serta pengharapan agar panen di masa yang akan datang berlimpah ruah. Metro7/usy