BANJARMASIN, metro7.co.id – Kegiatan hari kedua Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI) Wilayah Tengah masih berlangsung, Sabtu (8/6), di Galaxy Hotel Banjarmasin.

Pada rangkaian kegiatan hari kedua ini, digelar Seminar Nasional & Rapat Kerja FKDK BPDSI Wilayah Tengah Tahun 2024 dengan tema ‘Implementasi POJK Nomor 17 Tahun 2023 (Studi Kasus Terkini)’.

Kegiatan ini dihadiri oleh 5 Bank dari Wilayah Tengah, yaitu Bank DKI, Bank Jateng, Bank Kalbar, Bank Kalteng, Bank Kaltimtara, dan 3 Bank dari Wilayah Timur, yaitu Bank Maluku Malut, Bank NTB Syariah dan Bank SulutGo.

Seminar nasional tersebut menghadirkan narasumber dari perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengupas lebih dalam topik terkait POJK Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.

Dalam sambutannya, Komisaris Utama Independen Bank Kalsel sekaligus Plt Koordinator FKDK BPDSI Wilayah Tengah, Hatmansyah berharap, melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah yang optimal untuk mengeksplorasi secara tuntas tantangan dan permasalahan yang terkait dengan implementasi POJK Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.

Akhir-akhir ini berkembang beragam isu dan permasalahan dalam implementasi dari regulasi ini yang penting untuk didudukkan secara proporsional.

Selama berjalannya diskusi yang hangat antara narasumber dan Dewan Komisaris beserta Komite Dewan Komisaris BPD Seluruh Indonesia, terungkap berbagai hal krusial yang disajikan dalam telaah-telaahan kritis, sehingga semakin menambah pemahaman akan esensi POJK tersebut.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya kegiatan seminar nasional ini akan memantapkan kapabilitas para Komisaris untuk menjalankan fungsinya memberikan masukan dan ide segar bagi kemajuan bisnis BPD, di samping itu pula para Dewan Komisaris BPD Seluruh Indonesia mampu menyikapi dengan tepat permasalahan di tempat masing-masing,” tegasnya.

Tidak berbeda, Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menyambut baik terlaksananya kegiatan Seminar Nasional & Rapat Kerja FKDK BPDSI Wilayah Tengah kali ini di Kota Banjarmasin pada 7 hingga 9 Juni 2024.

“Kami sangat mendukung kegiatan kali ini, karena tidak hanya dapat mendorong hadirnya pemikiran baru yang dapat memberikan kontribusi bagi BPD di wilayah tengah, tapi juga mampu mendorong akselerasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Banua melalui kehadiran berbagai delegasi dari berbagai daerah di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Ketua Umum Forum Komunikasi Dewan Komisaris BPD-SI yang juga Komisaris Utama Bank Kalbar Irjen Pol (P) Drs H Didi Haryono menegaskan, jika dilihat secara aset dan digabung seluruh Indonesia, maka aset BPD se-Indonesia sudah menembus angka Rp910,9 triliun.

Hal itu menurutnya jika di rangking maka merupakan aset perbankan terbesar kelima dan bersaing dengan perbankan dari Himbara lainnya.

“Karena itulah melihat nilai aset yang sudah besar ini, tentunya dirasa perlu bagi para Komisaris BPD untuk dapat terus berbenah diri agar dapat melakukan pengawasan yang lebih baik untuk memastikan terciptanya bisnis BPD yang semakin profesional dan sesuai dengan perkembangan zaman,” bebernya.

Di lain pihak, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel Agus Dianoor juga mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional & Rapat Kerja FKDK BPDSI Wilayah Tengah hari ini.

Diharapkannya melalui kegiatan kali ini BPD dapat semakin memperkuat perannya dalam mendorong geliat ekonomi yang semakin baik, khususnya untuk penguatan ekonomi mikro dan UMKM di masing-masing daerah.

“Semoga BPD juga terus konsisten dalam melakukan sinergi bersama Pemerintah Daerah setempat, ini penting agar kita bersama-sama mendorong hadirnya iklim ekonomi yang semakin baik ke depannya,” harapnya.