TANJUNG, metro7.co.id – Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong temukan 10 titik api, ada satu diantaranya masuk kawasan hutan produksi.

Diketahui di dalam aplikasi terdapat 38 titik api, namun hanya 10 yang merupakan benar-benar titik api.

“Ada satu yang dikawasan selebihnya diluar kawasan. Itu di Mangkupum Kecamatan Muara Uya membuka lahan (karet) itu satu hektar,” ujar Kepala KPH Tabalong, Heriadi, kepada metro7 diruang kerjanya, pada Selasa (8/8/2023).

Ia menjelaskan api yang terbakar ditemukan pihaknya merupakan kebun milik warga yang membuka lahan dengan cara di bakar.

“Ternyata memang ada masyarakat yang membuka kebun dan lahan, luasnya berkisar antara 0,5 hektar sampai 1,5 hektar. Itu masyarakat yang membuka kebun karet rata-rata,” jelasnya.

Selama penanganan Karhutla pihaknya sebagian ada mendapati pemilik lahan, ketika menemui pemilik pihaknya memberikan sosialisasi hingga peringatan agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar.

“Kita bersama aparat desa menemui orangnya dan memberi penjelasan bahwa ini resiko membakar hukumannya sangat berat, dan kita harapkan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar,” terangnya.

Dari saosialisasi yang pihaknya lakukan, Ia mengharapkan apa yang telah disampaikan semoga berikutnya mereka tidak lagi membakar.

Heriadi menambahkan dalam pencegahan Karhutla ini pihaknya selalu monitoring melalui aplikasi maupun turun ke lapangan.

“Kita memonitor setiap hari lewat aplikasi, apabila ada titik hotspot maka kita cek. Karena titik api di aplikasi ini belum tentu benar,” tambahnya. *