MARABAHAN- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Marabahan mengikutkan lima siswanya pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Kalsel di Banjarbaru. Kelimanya adalah Muhammad Rifqi Saifudin mewakili bidang kimia, Selvia Damayanti mewakili bidang kebumian, Yusril Gunawan mewakili bidang geografi, Ayu Safitri mewakili bidang astronomi, dan Sri Khairunnisa mewakili bidang ekonomi.
Selain siswa SMAN 1 Marabahan ini, juga terdapat 27 siswa dari berbagai sekolah asal Batola. Mereka bersaing berjuang bersama 211 siswa siswi kabupaten/kota se-Kalsel lainnya agar bisa lolos dan selanjutnya diikutkan kembali di ajang tingkat nasional.
“Demi mendapatkan bibit-bibit unggul dan berkualitas, pihak penyelenggara sengaja menaikan tingkat kesulitan soal. Hal itu ternyata cukup dirasakan seluruh peserta, termasuk peserta dari SMAN 1 Marabahan,  Sri Khairunnisa misalnya, mengaku sedikit sulit dengan soal yang disodorkan penyelenggara padahal pada ajang tingkat kabupaten peserta yang mewakili bidang ekonomi ini berhasil meraih peringkat III,”.
Siswi yang memiliki hoby membaca ini mengaku sulitnya soal selain materi yang belum sepenuhnya dipelajari di sekolah juga terdapat materi dari perguruan tinggi, di samping adanya tekanan psikologis karena lawan yang dihadapi juga berasal dari pelajar terpilih di setiap daerah masing-masing.
Hal yang sama ternyata juga dirasakan Yusril Gunawan. Siswa yang hoby browsing itu mengaku terpaksa harus mempelajari ilmu geografi dari awal guna     persiapan mengikuti olimpiade bidang geografi.
“Senangnya saya bisa tahu lebih dulu mengenai materi pelajaran yang belum diajarkan, mengingat soal pada olimpiade materinya tidak hanya di tingkat SMA    tetapi juga perguruan tinggi,” tutur siswa Jurusan IPA SMAN 1 Marabahan itu.
        Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi Kalsel di Asrama Haji Banjarbaru ini juga dimanfaatkan peserta untuk pertemanan dan saling tukar pengalaman.
Selvia Damayanti yang berhasil meraih peringkat II tingkat Kabupaten Batola ini mengaku dapat teman banyak setelah mengikuti OSN ini. “Saya senang bisa berkumpul dengan teman-teman baru dari berbagai daerah,” ungkap gadis penyuka novel terjemahan itu.
Berbeda dengan Ayu Safitri. Wanita yang memiliki hoby belajar matematika dan mengisi TTS ini menganggap OSN sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan, menguji kesabaran, mengasah kecerdasan dan mengetahui cara menggunakan waktu yang efektif. Kesukaannya terhadap hitungan dibuktikannya dengan terpilihnya ia mewakili Batola dalam bidang astronomi setelah berhasil meraih peringkat II di tingkat kabupaten.
Peserta yang mewakili bidang kimia, Muhammad Rifqi berharap daerah lebih memperhatikan duta OSN-nya serta memberi apresiasi atas prestasi yang diraih dengan memberi bimbingan lebih.
 “Saya optimis bisa membawa pulang medali emas dari olimpiade Sains Nasional maupun Internasional,” tutur siswa yang mengikuti olimpiade sejak duduk di bangku SMP itu. (metro7/humpro-batola)