Sudah Berumur 8 Tahun, Yatim Piatu ini Belum Sekolah, Siapakah Mau Bantu
TANJUNG, metro7.co.id – Di Usia 8 Tahun, Yatim Piatu ini Belum Sekolah, Siapakah Mau Bantu
Lantaran yatim piatu, Ibnu Sabil (8) warga Kapar yang kini diasuh tantenya di bilangan Kelurahan Mabuun belum sekolah.
Selain persoalan tidak lagi memiliki kedua orang tua, Ibnu Sabil juga tidak memiliki ijazah TK.
Kenyataan Ibnu Sabil tersebut diungkapkan tantenya kepada Ketua Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Erlina Effendi Ilas saat berbagi kebutuhan pokok buat yatim di kediamannya beberapa waktu lalu.
Menurut Erlina Effendi Ilas, mestinya se usia Ibnu Sabil harusnya sudah kelas 2. Tapi karena kedua orang tuanya meninggal, sekolahnya turut terbengkalai.
Namun demikian, menurutnya, KS2 sudah berkomunikasi dengan Lurah Mabuun dan juga Kepala Sekolah SDN Mabuun. Gayung bersambut, mereka sangat terbuka memfasilitasi Ibnu Sabil agar bisa sekolah.
“Saya barusan ketemu Kepala Sekolah SDN Mabuun, Ibu Antung Juhrah. Beliau sangat terbuka untuk menerima Ibnu Sabil. Bahkan Ibu Antung Juhrah memberikan kemudahan seragam non Pramuka dan non merah putih,” jelas Erlina Effendi Ilas, Sabtu (26/2).
Sementara, Lurah Mabuun, Rizky Kurniadi Wijaya, S.STP mengakui jika pihaknya telah turun ke lapangan melakukan pendataan atas warganya yang memiliki anak asuh yatim piatu.
Ibnu Sabil tidak terdata sebagai warga dan yatim piatu di wilayahnya karena memang sebelumnya adalah warga Kapar.
“Anggota kami telah bergerak meminta datanya. Kalau sudah terdata supaya juga masuk dalam data kesos, dan bisa mendapatkan bantuan,” ujar Lurah Mabuun.
Rizky Kurniadi, akan saling sinergi dan bertukar informasi dengan KS2 Tabalong terkait program yang memberi dampak kebaikan dan pelayanan publik terhadap warganya.
Tercatat Kelurahan Mabuun pernah terlibat berkolaborasi membangun rumah penyeembuhan ODGJ bersama pihak Puskesmas Mabuun dan KS2 Tabalong. Lantaran yatim piatu, Ibnu Sabil (8) warga Kapar yang kini diasuh tantenya di bilangan Kelurahan Mabuun belum sekolah.
Selain persoalan tidak lagi memiliki kedua orang tua, Ibnu Sabil juga tidak memiliki ijazah TK.
Kenyataan Ibnu Sabil tersebut diungkapkan tantenya kepada Ketua Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Erlina Effendi Ilas saat berbagi kebutuhan pokok buat yatim di kediamannya beberapa waktu lalu.
Menurut Erlina Effendi Ilas, mestinya se usia Ibnu Sabil harusnya sudah kelas 2. Tapi karena kedua orang tuanya meninggal, sekolahnya turut terbengkalai.
Namun demikian, menurutnya, KS2 sudah berkomunikasi dengan Lurah Mabuun dan juga Kepala Sekolah SDN Mabuun. Gayung bersambut, mereka sangat terbuka memfasilitasi Ibnu Sabil agar bisa sekolah.
“Saya barusan ketemu Kepala Sekolah SDN Mabuun, Ibu Antung Juhrah. Beliau sangat terbuka untuk menerima Ibnu Sabil. Bahkan Ibu Antung Juhrah memberikan kemudahan seragam non Pramuka dan non merah putih,” jelas Erlina Effendi Ilas, Sabtu (26/2).
Sementara, Lurah Mabuun, Rizky Kurniadi Wijaya, S.STP mengakui jika pihaknya telah turun ke lapangan melakukan pendataan atas warganya yang memiliki anak asuh yatim piatu.
Ibnu Sabil tidak terdata sebagai warga dan yatim piatu di wilayahnya karena memang sebelumnya adalah warga Kapar.
“Anggota kami telah bergerak meminta datanya. Kalau sudah terdata supaya juga masuk dalam data kesos, dan bisa mendapatkan bantuan,” ujar Lurah Mabuun.
Rizky Kurniadi, akan saling sinergi dan bertukar informasi dengan KS2 Tabalong terkait program yang memberi dampak kebaikan dan pelayanan publik terhadap warganya.
Tercatat Kelurahan Mabuun pernah terlibat berkolaborasi membangun rumah penyeembuhan ODGJ bersama pihak Puskesmas Mabuun dan KS2 Tabalong. ***