Rantau — Seluruh warga Rantau diimbau agar jangan membuang sampah di sungai Tapin, terutama yang tinggal di bantaran sungai. Pasalnya sungai bukanlah tempat sampah yang bisa dijadikan lokasi untuk membuang sampah seenaknya. “Kondisi sungai Tapin ini dari hari ke hari semakin kotor saja. Apalagi kalau habis musim hujan, tumpukan sampah bertambah banyak. Mulai dari sampah rumah tangga sampai kayu juga ikut hanyut di sungai,” ujar Faturahman, Kepala Desa Banua Halat Kiri kepada wartawan.
“Sungai Tapin yang melintasi sebagian besar wilayah di Tapin ini memang banyak dimanfaatkan warga untuk berbagai keperluan, seperti aktivitas MCK. Namun saat ini kondisi sungai sudah nampak kotor dan dipenuhi berbagai sampah yang dibuang dari beberapa tempat  tanpa mempedulikan warga lain yang terkena imbas dari kotoran sampah tersebut,”  kata pambakal ini.
Akibatnya kata Fatur, banyak warga terutama yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Tapin yang  mengeluh dengan kondisi air yang kotor. Padahal mereka sering menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Menurutnya, sampah tersebut kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga warga yang mendiami sepanjang bantaran sungai.
“Kalau dulu sebelum pasar pagi Rantau pindah ke Pasar Keraton sampahnya pedagang ayam, dan sampah lainnya dibuang begitu saja ke sungai. Akibatnya sampah berupa bulu-bulu ayam dan bekas penyembelihan hewan mengalir ke bagian hilir  sungai. Untunglah hal itu sudah tidak terjadi lagi,” ujar Fatur.
Meskipun begitu, tetap saja warga di sepanjang bantaran sungai membuang sampahnya ke sungai Tapin. “Kami berharap agar perilaku menjadikan sungai sebagai tempat sampah tidak dilakukan lagi. Dan pihak terkait diharapkan ikut serta melakukan pembersihan Sungai Tapin,” harap Fatur. Dia juga mengimbau kepada warga  yang berdiam di sepanjang Sungai Tapin, agar jangan membuang lagi sampah rumah tangganya di sungai. Soalnya, warga yang berada di hilir sungai banyak yang masih menggunakan sungai Tapin untuk MCK dan lain sebagainya. (Metro7/wnd)