TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 10 perpustakaan desa di Kabupaten Tabalong diberikan penganugerahan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Pustaka Bisa).

Pemberian penganugerahan Pustaka Bisa kepada 10 perpustakaan desa yang telah berhasil dan mampu mengelola perpustakaan dengan baik dan melaksanakan pelatihan yang berujung pada tumbuhnya warga sebagai pelaku UMKM baru yang berkembang.

Pemberian bantuan sebagai apresiasi tersebut diberikan langsung oleh Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, Senin (4/3), di Aula Pendopo Bersinar Pembataan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tabalong, Hj Norhayati menyampaikan, pelaksanaan program yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong melalui perpustakaan daerah Kabupaten Tabalong, yaitu program kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial pustaka bisa.

“Semuanya memfasilitasi lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan untuk melakukan kegiatan di perpustakaan sebagai wujud implementasi informasi berupa bahan bacaan perpustakaan,” katanya.

Dengan adanya kegiatan pustaka bisa ini, literasi masyarakat di Kabupaten Tabalong meningkat untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Pada tahun 2022 dan tahun 2023 melalui dukungan perusahaan tambang PT Adaro Indonesia telah memberikan berupa bantuan untuk pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial di 15 perpustakaan desa dengan bekerjasama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tabalong.

Ke 15 desa yang mendapatkan bantuan melalui program CSR PT Adaro Indonesia yaitu; perpustakaan desa Argomulyo, Tamunti, Masukau, Warukin, dan perpustakaan desa Padang Panjang kelima perpustakaan desa tersebut memperoleh dana bantuan CSR PT Adaro Indonesia pada tahun 2022, sedangkan pada tahun 2023 ada 10 perpustakaan desa yang mendapat bantuan dana CSR, yaitu perpustakaan desa Nalui, Santuun, Burum, Hayup, Kapar, Padangin, Pamarangan Kiwa, Manduin, Paliat dan perpustakaan desa Tamunti.

Ke 15 perpustakaan desa tersebut telah melaksanakan kegiatan yang memfasilitasi masyarakat di desanya untuk belajar dan berkegiatan di perpustakaan desanya masing-masing, dengan kegiatan seperti berlatih membuat olahan makanan ringan, baik itu kue, keripik, rempeye, amplang dan lain-lain.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam sambutannya mengatakan, boleh saja orang memandang sebelah mata tentang kegiatan literasi, kegiatan perpustakaan desa tetapi yang penting setiap desa yang jumlahnya 121 ini kelak akan mempunyai perpustakaan desa semuanya.

“Tidak ada alasan kalau pemerintahan desa itu tidak memiliki perpustakaan desa, bahkan kalau perlu bangun gedung perpustakaan di tiap desa,” ujarnya.

“Sudah ada beberapa desa yang mempunyai gedung perpustakaan desa tersendiri.
Pentingnya literasi ini karena kita ingin mewujudkan amanah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tentang bagaimana kita mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutupnya