TANJUNG, metro7.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan dan pendayagunaan generasi muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana khususnya yang berbasis masyarakat.

Dinas Sosial Kabupaten Tabalong menyelenggarakan kegiatan pelatiihan pemantapan bagi 25 Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Pelatihan pemantapan dilaksanakan selama 3 hari. Dibuka langsung Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, di Wisma Tamu Bersinar Pembataan Tanjung, Jumat (27/5).

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Tabalong, Ahmad Yani mengatakan pemantapan Tagana Muda ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta agar peduli dan aktif dalam penanggulangan bencana.

Kemudian, untuk meningkatkan kemampuan pikir dan kemampuan tindakan dalam penaggulangan bencana secara taktis, pembangunan metode, teknik dan strategi, kelengkapan serta akses penanggulangan terkini.

“Juga membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menangani korban bencana yang mengalami dampak psikologis dan sosial, membangun sinergitas dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat oleh Tagana,” bebernya.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini menurutnya penting, ternyata kaderisasi itu bukan hanya di kepemimpinan.

Namun, ujarnya, di Tagana ini pun juga harus dilakukan, karena waktu terus berjalan walaupun besarnya jiwa kerelawanan masih banyak anggota-anggota Tagana senior yang masih bertahan.

Kalau tak bisa lagi di Tagana mereka bergeser ke UPBS atau ke damkar, ini luar biasa. Ia pun berterima kasih dan apresiasi kepada Dinas Sosial Kabupaten Tabalong yang telah melaksanakan kegiatan ini dan syukur kegiatan ini didukung oleh Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kalsel dalam pemberian materi atau sebagai nara sumbernya.

“Beberapa hari terakhir ini curah hujan sangat tinggi, sehingga hampir sebagian besar daerah-daerah pinggiran terdampak banjir, tetapi karena airnya cuma lewat tiga atau empat hari airnya surut kembali,” ucapnya.

“Tentu Tagana dituntut perannya kalau sudah ada bencana banjir, itu sebabnya Tagana Muda ini perlu dilatih, karena orang yang dilatih dengan orang yang tidak dilatih ketika memberikan bantuan lewat Tagana ini tentu akan berbeda,” tambahnya.

Keterampilan itu penting untuk memangkas waktu, karena orang yang tidak terampil dalam melaksanakan tugas bantuan bencana waktunya akan lama.

“Memang dua, tiga tahun terakhir ini bencana banyak terjadi di Wilayah kita Banua Anam, namun demikian alhamdulillah Tabalong hanya pada tahun 2020 mengalami banjir besar,” tuturnya.

Ia berharap tahun-tahun yang akan datang juga demikian, tetapi Tagana harus standby, ada atau tidak ada bencana, Tagana Muda harus siap.