TANJUNG – Musim kemarau panjang yang mendera memantik kemunculan sejumlah titik api. Semua bersiaga. Kabut asap pun turut menjadi ancaman.

Menyikapinya, PT Adaro Indonesia bersama mitra kerja menggelar shalat istisqa untuk meminta kepada Tuhan, agar sedianya lekas diturunkan hujan.

Kegiatan yang digelar serentak pada Rabu (11/9/2019), di depan Public Hall kantor Wara Km 73, area kerja PT PAMA Persada Nusantara, T300 Low Wall, dan CPBL Kelanis itu, sebagai bentuk ikhtiar.

Seperti disampaikan Direktur Operasional Adaro, Budi Rachman. Dikatakannya selain keterlibatan aktif Adaro dalam menangani kebakaran hutan dan lahan, terutama di sekitar wilayah operasionalnya, upaya lain yaitu meminta kepada Tuhan.

“Secara fisik, penanganan dan antisipasi Adaro menghadapi kebakaran hutan dan lahan, serta musim kemarau berkepanjangan ini, sudah sangat baik. Namun, secara spiritual, kita juga berdoa pada Allah, agar diturunkan hujan sekaligus menjadikan suasana lebih baik. Saya bahkan terenyuh dengan doa yang disampaikan,” ujarnya.

Hal senada turut diungkapkan Kepala Teknik Tambang (KTT) Adaro, Suhernomo. Di satu sisi, katanya, tidak ada kendala berarti dengan operasional Adaro, namun di sisi lain, persoalan semisal debu dan kebakaran hutan di sekitar wilayah operasional, adalah peringatan.

Kedekatan pada Tuhan, lanjut Suhernomo, juga harus dikedepankan.

“Ini tuntunan agama. Dengan banyaknya orang yang ikut berdoa, harapannya bisa terkabul agar diturunkan hujan. Kegiatan semacam ini, juga mendorong kita agar tidak jumawa, selalu ingat sama yang diatas,” jelasnya.

Baik Suhernomo maupun Budi Rachman juga bersepakat, penanganan kebakaran hutan dan lahan yang berlangsung di Adaro, sudah berjalan sangat baik. Setiap panggilan penanganan karhutla, direspon cepat.

Kedepan, Budi menegaskan, perlu dibangun organisasi yang lebih baik dalam hal penanganan karhutla, juga kemampuan pemadaman api, terutama pada lahan gambut.

“Tentunya dengan peralatan yang lebih memadai, agar bisa maksimal,” pungkasnya. (metro7/rel)